Webinar SAPPK ITB: Dari Desa 1000 Mesin Menuju Desa 1000 Inovasi dan Kreativitas
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung (SAPPK ITB) menggelar webinar yang merupakan agenda rutin setiap bulan sesuai dengan kelompok keahlian yang ada. Webinar pertama pada tahun 2024 ini diselenggarakan pada Kamis (25/4/2024), dengan judul “Model Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Digital” dengan Kelompok Keahlian Sistem Pemodelan Ekonomi (KK SPE) sebagai koordinatornya.
Webinar ini menghadirkan lima narasumber, salah satunya Dr. Ir. Kartib Bayu, M.Si., yang menyampaikan materi berjudul “Pengembangan Desa Wisata Berbasis Komoditi Unggulan di Desa Kadugenep Banten”. Beliau menjelaskan salah satu output dari kegiatan PPN terkait dengan Desa Kadugenep yang merupakan Desa Wisata Rintisan. Reaktivasi potensi dan usaha usai pandemi Covid-19 dijadikan momen pengembangan produk yang diintegrasikan dengan pengembangan desa wisata.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terdapat tiga komoditi unggulan yang diprioritaskan dalam pembangunan dan pengintegrasian terhadap kegiatan desa wisata itu. Ketiga komoditi tersebut adalah kerajinan tas, kerajinan bambu, dan agrobisnis vanili.
“Kita konsepnya bagaimana potensi perajin tas yang sekarang sudah tersebar acak akan ditata, kemudian dikelola agar bisa menarik untuk dikunjungi sehingga kita akan mengembangkan kampung wisata. Dari desa wisata split ke produk menjadi kampung wisata kerajinan tas, kampung wisata kerajinan bambu, dan kawasan wisata agrobisnis vanili,” ujarnya.
Dalam strategi dan teknik percepatan pencapaian target pembangunan desa wisata, perlu adanya dukungan digitalisasi untuk wisata dan pemasaran produk. Beliau berharap semua pihak dapat berperan sesuai dengan kewenangannya masing-masing sehingga target pembangunan desa akan lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran serta pendapatan, daya beli, dan kesejahteraan tumbuh di desa itu secara berkelanjutan dengan pemanfaatan potensi lokal.
Reporter: Asya Aulia Sukma (Arsitektur, 2021)