Wisuda Ketiga ITB 2012/2013: Rayakan Kelulusan 1800 Mahasiswa

Oleh Ahmad Furqan Hala

Editor Ahmad Furqan Hala

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung kembali menggelar Sidang Terbuka Wisuda Ketiga Tahun Akademik 2012/2013. Sidang terbuka ini dilaksanakan pada Jumat-Sabtu (12-13/07/13) lalu.  Sejumlah 1780 mahasiswa sarjana dan pascasarjana ITB merayakan wisuda kelulusannya di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga). Wisuda kelulusan ini adalah wisuda ketiga ITB untuk tahun akademik 2012/2013. Prosesi wisuda ini dihadiri oleh rektor ITB, dekan, dosen, orangtua mahasiswa serta advisory board ITB, termasuk institusi-institusi yang bekerjasama dengan ITB.

Wisudawan yang terdiri dari 1021 mahasiswa program sarjana (S1) memenuhi sabuga dan selasarnya pada Sabtu lalu. Sedangkan 750 mahasiswa program magister (S2) dan 9 mahasiswa program doktor (S3) dari program pascasarjana merayakan kelulusannya pada hari sebelumnya, Jumat. Sebanyak 390 mahasiswa program sarjana, 178 mahasiswa program magister dan dua mahasiswa program doktor dinyatakan lulus dengan predikat cum laude.

Dalam pidato wisuda kali ini, rektor ITB, Prof. Akhmaloka menyampaikan pentingnya tanggung jawab sosial yang harus diemban sebagai seorang sarjana, apalagi dengan predikat sarjana Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni Budaya (Ipteks).

"Wisuda ini menjadi awal bagi tanggung jawab selanjutnya yang tentunya akan lebih berat. Saat masih kuliah, mahasiswa mengemban tanggung jawab pada laboratorium-laboratorium atau studio akademik semata. Akan tetapi, pada hari ini, dengan predikat sarjana, tanggung jawab yang diemban akan bertambah, yakni tanggung jawab pada laboratorium sosial dan masyarakat," ujar Akhmaloka.

 

Penerapan Ipteks Dalam Kehidupan

Dalam pidatonya, Akhmaloka menyebutkan bahwa dari kampus ITB inilah sarjana dapat membekali dirinya untuk mengabdikan pada masyarakat setelah lulus. Akhmaloka juga mengatakan bahwa sebagai sarjana dengan latarbelakang Ipteks, lulusan ITB harus mampu menerapkan ilmunya kepada masyarakat. Tidak hanya berupa penerapan, melainkan juga difusi Ipteks dalam kehidupan, yaitu penerapan dan pengembangan Ipteks secara berkesinambungan.

"Lulusan ITB harus melakukan difusi Ipteks dalam kehidupan kemasyarakatan. Artinya, tidak hanya diterapkan saja, Ipteks juga harus diteliti dan dikembangkan lebih lanjut lagi oleh lulusan-lulusan ITB ini," ujar Akhmaloka.

Akhmaloka juga mengharapkan bahwa sarjana-sarjana lulusan ITB ini dapat berhasil di bidangnya masing-masing serta dapat membawa kemaslahatan kepada masyarakat. Sebagai sarjana dengan bidang Ipteks, para wisudawan ini memegang peran penting sebagai agen perubahan yang penting dalam masyarakat nantinya. Akhmaloka juga menyebutkan berbagai prestasi yang telah dicapai oleh ITB, dosen maupun mahasiswanya selama periode April 2013 - Juli 2013, salah satunya adalah kemenangan Firman Azhari dalam kompetisi Cyber Security yang diadakan oleh Kaspersky di London, Juni lalu.

Prosesi wisuda ini kemudian dilanjutkan dengan pemberian selamat kepada para wisudawan, foto bersama rektor dan dekan serta penampilan dari Paduan Suara Mahasiswa dan Keluarga Paduan Angklung. Setelah itu, para wisudawan merayakan kelulusannya dengan arak-arakan dalam kampus yang diikuti oleh hampir seluruh himpunan mahasiswa.