Workshop Excellent Bussiness Plan Preparation, satu lagi dari IEC
Oleh Krisna Murti
Editor Krisna Murti
Sebuah acara workshop bertajuk “Excellent Bussiness Plan Preparation” digelar hari Sabtu dan Minggu, 18-19 Februari 2006. Serangkaian acara dimulai pukul 08.00 pada hari pertama dengan pembukaan dan sambutan-sambutan. Acara yang diadakan pada ruang 9310 ini merupakan bagian dari acara Innovative Entrepreneurship Challenge (IEC). Inisiasi awal acara ini dari Departemen Ekonomi KM sebagai upaya membangkitkan semangat enterprener dalam kampus.
Workshop ini termasuk dalam rangkaian acara berupa lomba Inovasi Usaha IEC. Lomba Inovasi Usaha mulai dibuka sejak bulan Januari sampai Februari 2006. Peserta, yang mendaftar via e-mail, berasal dari kampus-kampus se-Jawa. Peserta terdiri atas 2-3 orang dalam satu tim. Peserta yang terdaftar berjumlah 329 orang. Tapi hanya 157 tim yang melengkapi persyaratan berupa data peserta dan executive summary. Rancangan usaha atau executive summary (ES) yang masuk kemudian diseleksi oleh 10 orang juri. Jumlah peserta yang lolos seleksi berjumlah .... tim. Peserta yang lolos seleksi inilah yang menjadi peserta workshop.
Workshop ini bertujuan memberikan pengetahuan dan kemampuan menjadi enterprener bagi peserta. Pada hari pertama, acara terbagi atas empat sesi pemberian materi. Materi pertama yang memberikan wawasan dan gambaran umum entrepreneurship bertajuk “What is Entrepreneurship”. Bapak Wawan dari SBM-ITB menjadi pemateri. Materi kedua yang menjelaskan tatacara mendirikan badan usaha yang berbadan hokum, “How to Make Bussiness”. Pembicara yang hadir berasal dari notaris (Pak Inayat) dan enterprener berpengalaman (Ahmad Syarbini). Materi pada sesi ketiga, “How to Take Money” menjabarkan pengelolaan keuangan yang baik dan bagaimana caranya menghadapi karyawan yang korupsi. Pematerinya, Pak Firman Sofyan (Kepala Cabang BSM) dan Ibu Asma Ratu Agung (pengusaha). Sesi terakhir mengetengahkan kisah sukses dua orang enterprener, Pak Rama Royani (pimpinan ASTRA grup) dan Pak Wiwid (pemilik C59). Keseluruhan acara berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti. Dialog antara peserta dan pemateri pun seolah hidup. Sayangnya, tiga tim peserta tidak dapat hadir. Acara berakhir pukul 17.30 WIB.
Workshop hari kedua berlangsung di comlabs ITB sejak pukul 08.00 sampai 15.00 WIB. Pada hari kedua, peserta diajarkan bagaimana cara membuat bussiness plan (BP) yang baik. Pemateri yang hadir antara lain Pak Wawan dan Pak Larso dari SBM. Peserta terbagi dalam dua kelas dan mencoba membuat BP dari ES masing-masing. Seluruh peserta lomba hadir, kecuali satu tim Jakal dari Jogja dengan ES “Miniatur Marching Band”. Menurut Dian K. (BI’03), koordinator acara IEC yang berhasil ditemui, panitia menetapkan diskualifikasi pada tim ini. “Mereka didiskualifikasi karena dari hari pertama workshop tidak datang,” jelas Dian.
Usai workshop, peserta diberi kesempatan selama tiga minggu untuk membuat BP mereka. Naskah BP maksimal 30 halaman dan dikirim via e-mail. mayoritas peserta sendiri berasal dari Jogja dan Bandung. Sementara lainnya berasal dari Jakarta, Semarang dan Surabaya. Peserta dari ITB sendiri kebanyakan membentuk tim bersama mahasiswa luar ITB. Hanya dua tim yang sepenuhnya terdiri dari mahasiswa ITB.
-Ima-