Revitalisasi Gedung Perpustakaan ITB: Lebih Nyaman sebagai Sumber Pengetahuan ITB

Oleh Ria Ayu Pramudita

Editor Ria Ayu Pramudita

BANDUNG, itb.ac.id - Perpustakaan ITB merupakan sarana layanan bagi sivitas akademika ITB dan masyarakat yang mendukung tercapainya masyarakat Indonesia berbasis pengetahuan. Hal yang menunjang pengembangan informasi itu antara lain adalah fasilitas seperti layanan buku, jurnal, buku elektronik online, tempat belajar dan berdiskusi. Untuk terus menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, ITB telah beberapa kali memperbarui gedung Perpustakaan ITB. Saat ini, Perpustakaan ITB kembali bersiap menyambut wajah barunya yang lebih menarik.

Perencanaan revitalisasi gedung Perpustakaan ITB mulai dilaksanakan pada bulan Desember 2010 dengan konsultan yang berasal dari ITB sendiri maupun dari luar ITB. Revitalisasi hanya difokuskan pada perancangan ruang baru dan desain interior yang lebih colorful, cantik dan dinamis. Penambahan fasilitas seperti meja diskusi, tempat duduk yang nyaman, ruangan ber-AC, koleksi jurnal dan buku baru, adanya stop kontak, kemudahan dalam mengakses internet, pencahayaan yang sesuai, dan kemudahan untuk penelusuran informasi. Hal ini menambah kenyamanan untuk melakukan kegiatan pendukung akademik di gedung Perpustakaan ITB.

Walaupun revitalisasi baru selesai dilaksanakan di lantai dua, pertambahan jumlah pengunjung perpustakaan sudah terlihat cukup besar. Hal itu, dibuktikan dengan data jumlah pengunjung pada tahun 2011 sebanyak 183.308 pengunjung meningkat pesat pada  tahun 2012 sampai bulan Oktober sebanyak 274.160 pengunjung.

Selain meminjam dan membaca buku, biasanya pengunjung juga melakukan aktivitas lain seperti diskusi kelompok, mengerjakan tugas, browsing internet, berkumpul sambil menunggu waktu kuliah, dan bersantai di sofa namun tetap menjaga kondisi agar tetap tenang.  "Perpustakaan yang sekarang desainnya bagus, lebih adem, dan kursinya empuk," ujar Christian, salah satu pengunjung perpustakaan.

Menurut Mahmudin, Kepala Perpustakaan ITB, dalam rancangan lantai satu tidak ada tempat untuk belajar atau berdiskusi hanya ada tempat peminjaman buku, penitipan tas, Cyberlib, American Corner, Indonesian National Building Corner, Sampoerna Corner, ruang staf, dan akan ada Bookstore. Lantai dua hanya akan diisi oleh koleksi buku ilmu-ilmu murni dan sains. Lantai tiga berisi koleksi buku teknik, seni rupa, dan sastra. Sedangkan untuk lantai empat berisi koleksi umum. Target penyelesaian revitalisasi ini sampai tanggal 25 Desember 2012.

Sampai saat ini Perpustakaan ITB memiliki berbagai layanan antara lain layanan peminjaman/perpanjangan/pesan pinjam, layanan pemanduan, layanan bimbingan pengguna, layanan penulusuran artikel, layanan penelusuran artikel, layanan jurnal dan buku elektronik online dan CD ROM, layanan majalah/jurnal cetak, layanan fotokopi,  layanan Cyberlib, scan, dan cetak file, layanan digital library, Sampoerna Corner, American Corner, dan Indonesian Nation Building Corner. Layanan-layanan tersebut akan tetap ada, namun untuk Sampoerna Corner, American Corner, Indonesian Nation Building Corner nantinya akan disatukan dalam satu ruangan.

Harapan revitalisasi Perpustakaan ini adalah agar mahasiswa menjadikan Perpustakaan ITB sebagai tempat pertama untuk belajar dan mencari informasi selain di ruang kelas.  "Pokoknya Pak Rektor ingin Perpustakaan ITB seperti hotel bintang tiga," canda Mahmudin.

 

Oleh: Nida Nurul Huda, Eva Okta Maulany (IJA 2012)

Sumber gambar: Dhimas Lazuardi Noor dan Direktorat Pengembangan ITB