Bentuk Kepedulian IA ITB 1980 pada Almamater: Renovasi Tugu Soekarno serta Pengadaan Co-Working Space

Oleh Anggun Nindita

Editor -


BANDUNG, itb.ac.id - Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., meresmikan Tugu Soekarno yang telah direnovasi pada Selasa (28/11/2023) di ITB Kampus Ganesha, Bandung. Renovasi Tugu Soekarno sendiri merupakan inisiasi dari Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) 1980.

Tugu Soekarno ini merupakan sebuah peninggalan bersejarah peresmian ITB oleh Presiden Soekarno pada tahun 1959. Lokasi dari Tugu Soekarno ini berada di Plaza Widya Nusantara atau Plawid.

Salah satu perwakilan IA ITB 80, yakni Adji R, mengatakan bahwa proses renovasi Tugu Soekarno ini telah direncanakan sejak lama. Namun, saat itu terjadi pandemi Covid-19 yang membuat rencana tersebut sempat terhambat.

"Persiapan untuk renovasi sudah cukup lama sebenarnya. Tapi sempat terkendala Covid-19, sehingga terhenti dulu. Nah, ketika pandemi mulai berakhir, kami dari IA ITB 80 mulai melanjutkan kembali untuk perencanaan renovasi dan akhirnya terealisasikan sekarang," katanya pada Jumat (29/12/2023).

"Untuk persiapan desainnya pun membutuhkan waktu, karena perlu menyesuaikan dengan masterplan ITB. Tapi Alhamdulillah seluruhnya berjalan dengan lancar," tuturnya.

Menurutnya, Tugu Soekarno tak hanya sebagai peninggalan bersejarah, tapi juga sebagai salah satu ikon ITB. Maka dari itu, hal tersebut perlu dilestarikan dan senantiasa dijaga. Adanya proses renovasi ini pun sebagai wujud kepedulian dari IA ITB 80 kepada almamater. Selain itu, renovasi tersebut juga bertujuan untuk memperbaiki kembali kondisi fisik dari sebuah peninggalan penting dan semakin meningkatkan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.

Selain renovasi Tugu Soekarno, IA ITB 80 juga turut menyumbang sebuah co-working space. Adji mengatakan co-working space ini sebagai sebuah area terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan. Tidak hanya untuk mahasiswa, tapi juga seluruh civitas academica.

Terlebih, pihak IA ITB 80 pun menyadari bahwa gaya belajar maupun bekerja saat ini sudah mulai bertransformasi dengan lebih fleksibel, seiring dengan perkembangan zaman.

"Jadi kami sama-sama memikirkan, apa ya yang bisa bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, tendik, dan civitas academica? Makanya terpikirkan co-working space karena pasti mereka membutuhkan tempat untuk belajar dan bekerja," ucapnya

Dengan adanya co-working space ini, Adji bersama dengan IA ITB 80 berharap dapat menciptakan budaya belajar dan bekerja yang lebih produktif pada civitas academica.

Selain itu, IA ITB 80 pun rutin mengadakan berbagai kegiatan serta pengabdian masyarakat, sebagai komitmennya dalam menjalankan salah satu nilai dari Tridarma Perguruan Tinggi.

"Kami juga telah rutin mengadakan berbagai kegiatan masyarakat di daerah-daerah, sekaligus bakti sosial. Ini sebagai bentuk Tridarma Perguruan Tinggi serta sumbangsih kami kepada almamater," pungkasnya.


scan for download