Mahasiswa ITB Juara 1 Lomba Video Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI

Oleh Angra Eni Saepa - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Mahasiswa ITB menerima penghargaan sebagai juara 1 lomba video lingkungan yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. (Dok. Tim Selvaloka)

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Tim Selvaloka, menjadi juara 1 dalam Lomba Video Lingkungan (LVL) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI), Sabtu (10/8/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.

Mereka adalah Muhammad Aziz Zarkasya Ramdani, Muhamad Naufal Farnaaz, dan Sabrina Mutiara Gani.

LVL merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Pada tahun 2024 ini, tema yang diangkat tentang “Langkah Nyata Generasi Muda Atasi Triple Planetary Crisis”.

Untuk mengikuti lomba ini, mahasiswa harus mengikuti beberapa tahapan yang cukup panjang seperti proses pendaftaran, penyusunan proposal karya video, technical meeting, bootcamp, pengumpulan karya, kurasi dan penetapan nomine, ekspose karya nomine, presentasi nomine, dan diakhiri dengan pengumuman pemenang.

Pada lomba video tersebut, Tim Selvaloka ITB membuat video berjudul “Di Balik Hijau”. Video tersebut menceritakan tentang sisi lain dari Gunung Geulis yang terletak di Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

“Gunung Geulis menyimpan potensi keindahan alam yang luar biasa, namun ternyata memiliki sejumlah permasalahan seperti kerusakan lahan dan kebakaran hutan yang menyebabkan produktivitas lahannya berkurang,” ungkap Aziz Zarkasya.

Tim Selvaloka melaksanakan observasi dan wawancara langsung di Gunung Geulis, Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. (Dok. Tim Selvaloka)

Berawal dari permasalahan tersebut, Tim Selvaloka mencari tahu bagaimana kerusakan tersebut dapat terjadi. Mereka melakukan observasi langsung ke lapangan dan mewawancarai masyarakat lokal serta pakar kehutanan ITB untuk memperoleh data yang valid.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut, kerusakan dan kebakaran hutan di Gunung Geulis terjadi akibat petani lokal yang masih melakukan proses pembakaran lahan setelah panen.

Melihat permasalahan tersebut, Tim Selvaloka mencoba mengangkat sebuah video dokumenter yang memperlihatkan kerusakan akibat proses pembakaran hutan dan mengedukasi masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar karena dampak akibat pembakaran lahan dapat menimbulkan multiplier effect di masa mendatang.

Video dokumenter ini juga diisi tiga narasumber seperti pegiat lingkungan, akademisi, dan pemerintah setempat dengan harapan dapat memberikan sudut pandang yang berbeda terkait kerusakan lingkungan dan solusi yang dapat diterapkan.

Adapun tantangan selama mengikuti lomba adalah pemilihan konsep yang memakan waktu cukup panjang dan pengambilan video yang hanya dilakukan dua hari.

“Untuk sampai ke konsep kebakaran hutan di Gunung Geulis kami melakukan diskusi yang cukup panjang karena terdapat beberapa pilihan konsep alternatif lainnya. Selain itu, karena tim kami berasal dari program studi yang berbeda cukup sulit membagi waktu untuk pengambilan video di lapangan,” ujar Aziz Zarkasya.

Setelah berhasil menjuarai Lomba Video Lingkungan (LVL) ini, Tim Selvaloka berharap video yang mereka buat dapat mengedukasi masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar dan mengetahui dampak negatif yang dihasilkan dari kerusakan lingkungan tersebut.

Reporter: Angra Eni Saepa (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)