Atasi Kekeringan, Tim Pengabdian Masyarakat ITB Gelar Eksplorasi Sumber Daya Air di Raja Ampat
Oleh Ali Bahtanazar Umar - Mahasiswa Teknik Kimia, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
Program Pengabdian Masyarakat ITB di Kampung Limalas Barat, Pulau Misool, Kabupaten Raja Ampat.
Raja Ampat, itb.ac.id - Meski terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan lautnya, Raja Ampat masih menyisakan persoalan akses air bersih di beberapa lokasi, khususnya di Pulau Misool, salah satu pulau utama dari Kabupaten Raja Ampat. Maka dari itu, Tim Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan program Eksplorasi Sumber Daya air dan Pembangunan Infrastruktur Distribusi Air di Desa Limalas Barat, Kecamatan Misool Timur, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya dari Oktober hingga November 2024.
Program tersebut merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat ITB 2024 di Kawasan 3T yang dipimpin oleh Dr.Eng. Ir. Very Susanto, S.T., M.T., anggota Kelompok Keahlian PVG Teknik Geologi ITB. Kegiatan ini menyertakan dua mahasiswa program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) ITB, yakni Ali Bahtanazar Umar (Teknik Kimia 2021) dan Zisqow Jabara Suwanda (Teknik Geologi 2022).
Program ini merespons kebutuhan desa yang kekurangan air bersih. Berlokasi di pesisir pantai, dikelilingi laut, pada musim kemarau, sumur-sumur dangkal milik warga banyak yang mengering hingga berdampak pada kesehatan, sanitasi, dan produktivitas pertanian. Adapun kegiatan eksplorasi air tanah hadir untuk menjawab kebutuhan warga yang kekurangan air bersih. Program ini dimulai dari survei lapangan, observasi hidrogeologi, penentuan titik bor, pengeboran sumur, pengujian sifat fisik air tanah, membangun sistem pemompaan, pembuatan penampungan air, hingga distribusi air bersih kepada warga sekitar yang membutuhkan.
Pengujian sifat fisik air tanah.
"Pelaksanaan eksplorasi air tanah ini merupakan respons dari keluhan warga Limalas Barat yang disampaikan Bapak Kepala Kampung, Bapak Yesaya, kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITB melalui aplikasi Desanesha,”, ujar Dr.Eng. Ir. Very Susanto.
“Melalui program ini, kami berharap dapat menjawab kebutuhan masyarakat, terutama dalam mengakses air bersih. Tujuan kami bukan hanya sekadar menyediakan infrastruktur, melainkan menciptakan solusi yang berakar pada kebutuhan nyata dan dapat dikelola secara mandiri oleh masyarakat desa dalam jangka panjang,” ujarnya.
Tantangan utama pengadaan air bersih pada Kawasan 3T ini adalah mobilisasi alat berat dan peralatan pemboran, serta keterbatasan berbagai alat dan bahan yang harus dihadirkan dari kota utama provinsi, Sorong.
Pak Yesaya Moon, Kepala Desa Limalasa Barat, yang akrab disapa Pak Kepala Kampung sangat menyambut baik kegiatan ini. “Kami berterima kasih kepada ITB atas bantuannya dalam membantu warga di sini hingga bisa mengakses air bersih. Air bersih telah lama menjadi kebutuhan mendesak di desa kami dan kami bersyukur karena ada langkah nyata dari ITB untuk menuntaskannya. Kehadiran bapak dosen dan mahasiswa ITB di desa kami memberikan angin segar dan harapan baru bagi kami. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut di masa depan.”
Dengan diadakannya program ini, diharapkan produktivitas dan kesehatan warga meningkat karena dapat mengakses air bersih. Adapun hasil dari pengeboran ini dapat dialirkan menuju rumah-rumah yang membutuhkan, termasuk wilayah pertanian yang mengalami krisis air pada musim kemarau.
Reporter: Ali Bahtanazar Umar (Teknik Kimia, 2021)