Tim ITB Squad Raih Gold Medal BISWiC 2024 dengan Ide Inovatif Pengembangan Energi Terbarukan di Desa
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor Anggun Nindita
Tim ITB Squad yang diketuai oleh Muhammad Farid Rizqi Meraih Gold Medal pada BISWiC 2024 (Dok. Tim ITB Squad)
BANDUNG, itb.ac.id - Tim mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung (PWK ITB), ITB Squad, mengukir prestasi di kancah internasional dengan meraih Gold Medal pada Brawijaya International Scientific Writing Competition (BISWiC) 2024 subtema Climate Change and Environment. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya dengan tema "Science for Sustainable Development: Global Solutions”.
Anggota tim yang terdiri atas Muhammad Farid Rizqi, I Putu Widyananda Putra, Aisyah Syahidatunnisa, Muhammad Fauzan Arfanjani, dan Ferdiatma Budiarto berhasil menyisihkan lebih dari 200 finalis dari berbagai perguruan negeri ternama.
Adapun karya yang mereka angkat berjudul Renewable Energy-Based Power Plant Development Program Through Community-Based Organization to Increase Electrification Ratio Sustainably in Koak Village.
Salah seorang perwakilan tim, I Putu Widyananda Putra, menjelaskan bahwa karya tersebut merupakan strategi pengembangan dan optimalisasi potensi energi baru dan terbarukan yang ada di Desa Koak, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dengan berbasis kelembagaan dan pemberdayaan komunitas lokal yang kuat.
Tim ITB Squad setelah presentasi final (Dok. Tim ITB Squad).
“Kami merumuskan kelembagaan, manajemen, dan strategi implementasi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat lokal,” kata I Putu Widyananda Putra.
Tim ITB Squad terdorong untuk menerapkan ilmu pemberdayaan masyarakat dalam proyek energi terbarukan di desa, dengan melibatkan masyarakat secara aktif dari tahap perencanaan hingga pengelolaan, demi mencapai optimalisasi potensi energi di daerah tersebut.
Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan teknologi yang diterapkan dapat lebih diterima, berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan lokal, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya energi ramah lingkungan untuk masa depan desa.
Tim ITB Squad menjelaskan tahapan-tahapan yang telah mereka lalui hingga berhasil meraih Gold Medal pada lomba ini. Tahap pertama dimulai dengan pembagian kepada setiap anggota tim secara terstruktur, disertai dengan diskusi berkala untuk memastikan setiap elemen naskah diselesaikan dengan baik. Pada tahap final, fokus utama adalah menghasilkan video presentasi yang tidak hanya menarik, tetapi juga komprehensif dan mudah dipahami, dengan mengutamakan penyampaian pesan yang jelas dan visual yang mendukung pemahaman audiens.
“Strategi yang kami lakukan yaitu memperkuat metodologi dan landasan dalam gagasan kami karena itu sangat fundamental dan menunjukkan value dari gagasan yang kami angkat. Selain itu, kami berkonsultasi dengan dosen pembimbing, yaitu Ibu Dr. Niken Prilandita, S.T., M.Sc., untuk mendapatkan masukan untuk pengembangan gagasan kami,” tutur M. Farid Rizqi.
Lebih lanjut, Ferdi mengungkapkan bahwa proses kompetisi tidaklah mudah. Mereka harus melalui beberapa tahap seleksi, mulai dari pengumpulan abstrak hingga presentasi final.
Selain itu, mereka juga dihadapkan pada jadwal perkuliahan yang sangat padat di semester 5. Namun mereka tetap mampu menjaga komitmen dan berkomunikasi secara efektif dalam tim, sehingga berhasil menghasilkan karya yang memuaskan.
Tim menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada dosen pembimbing dan satu sama lain atas kerja sama yang solid meskipun di tengah kesibukan yang melanda.
Dengan prestasi ini, tim Squad ITB kembali menunjukkan kapasitas generasi muda Indonesia dalam memperkenalkan energi baru dan terbarukan dalam menjawab tantangan perubahan iklim.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)