SITH ITB Gelar Bioinformatics Expo 2025: Jembatan Inovasi dan Penelitian Berbasis Genom
Oleh Dina Avanza Mardiana - Mahasiswa Mikrobiologi, 2022
Editor Anggun Nindita
Sesi Kuliah tamu bersama Adi Pancoro Ph.D., dalam Bioinformatics Expo 2025. (Dok.Reporter Humas ITB/Dina Avanza Mardiana)
BANDUNG, itb.ac.id - Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) menggelar Bioinformatics Expo 2025 yang mengusung tema “Unlocking Biological Insights through Bioinformatics: Bridging Research and Innovation” di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha, pada Rabu (14/1/2025).
Bioinformatics Expo 2025 merupakan sebuah pameran karya mahasiswa program studi S1 Biologi, S1 Mikrobiologi, S2 Biologi, dan S2 Bioteknologi berbasis riset kepada masyarakat.
Pameran ini diselenggarakan untuk memperkenalkan karya inovatif hasil penelitian kecil mahasiswa SITH dengan tema yang beragam. Tujuannya adalah memperkenalkan keterampilan dan kemampuan untuk menggunakan keilmuan Bioinformatika dalam menyelesaikan permasalahan bidang kesehatan, pertanian, lingkungan dan keanekaragaman hayati, sehingga dapat menarik minat dan memberikan gambaran kepada masyarakat umum.
Acara ini terdiri dari beberapa kegiatan, di antaranya pameran hasil penelitian kecil mahasiswa, kuliah tamu, one minute presentation penelitian kecil mahasiswa, serta seminar pengenalan program internship mahasiswa SITH ITB dengan Beijing Genome Institute (BGI).
Pameran penelitian kecil mahasiswa terdiri dari 48 topik yang menawarkan penyelesaian masalah dalam bidang kesehatan (vaksin, terapeutik, diagnostik), pertanian (varietas unggul tanaman) dan lingkungan (bioremediasi, penanganan limbah plastik) di berbagai program studi di SITH menggunakan keilmuan bioinformatika untuk menambang data genom. Topik tersebut juga dipaparkan secara singkat dalam bentuk flash one-minute presentation untuk memberikan gambaran pada audiens dari masing-masing hasil penelitian.
Kemudian terdapat seminar bersama pembicara tamu, yakni Dosen Purnabakti dari Kelompok Keahlian (KK) Genetika dan Bioteknologi Molekuler, Adi Pancoro Ph.D., yang membahas bagaimana bioinformatika berperan dalam memahami biologi sistem dalam makhluk hidup. Sehingga ketika kita memahami bagaimana molekul-molekul tersebut berinteraksi dalam sel dan tubuh makhluk hidup, maka kita dapat melakukan rekayasa biosistem atau mendesain suatu molekul baru yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Sesi Kuliah tamu bersama Satria A Kautsar, Ph.D. (Dok.Reporter Humas ITB/Dina Avanza Mardiana)
Selain itu, pembicara tamu kedua, yaitu Satria A Kautsar, Ph.D., dari Lawrence Berkeley National Laboratory USA, yang membahas potensi produk bahan alam yang berasal dari mikroorganisme. Mulai dari penemuan antibiotik dan antimikroba lainnya.
Selanjutnya, pemanfaatan big data genom juga memungkinkan penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang dapat melakukan prediksi sekuens dan struktur baru. Tentunya, tantangan masa depan adalah para peneliti bisa terus melakukan kurasi kultur mikroorganisme dan validasi hasil komputasi dengan eksperimen.
Selain itu, SITH Bioinformatics Expo juga mengadakan seminar pengenalan program internship SITH ITB dengan Beijing Genome Institute (BGI) bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan riset selama setahun di berbagai universitas jejaring negara Tiongkok.
Keseluruhan acara SITH Bioinformatics Expo 2025 ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penyiapan SDM berkualitas, khususnya dalam bidang bioinformatika. Di era digital yang semakin kompleks ini, bioinformatika menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, teknologi informasi, dan data sains, untuk memberikan solusi inovatif bagi berbagai tantangan global, seperti tantangan ketahanan pangan dan ketahanan kesehatan.
Indonesia, sebagai negara agraris dan maritim, memiliki potensi besar dalam sektor pangan dengan tantangan besar, seperti perubahan iklim, degradasi lahan, dan pertumbuhan populasi yang pesat. Di sisi lain, ketahanan kesehatan juga menjadi isu yang semakin mendesak, terutama setelah masa pandemi COVID-19.
Pengembangan diagnostik dan pengobatan berbasis data, seperti analisis genomik untuk penyakit genetik, kanker, hingga penyakit menular dan pengelolaan kesehatan masyarakat, melalui analisis epidemiologi yang memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data untuk menghadapi potensi wabah di masa depan. Harapannya, kegiatan ini juga akan menjadi kontribusi signifikan dalam memajukan ilmu pengetahuan dan aplikasi riset bidang bioinformatika di Indonesia, terutama untuk ketahanan pangan dan kesehatan.
Dekan SITH ITB, Prof. Endah Sulistyawati, S.Si., Ph.D., menyampaikan pidato pembuka acara SITH Bioinformatics Expo 2025 (Dok. Rofifah Widad)
Dekan SITH, Prof. Endah Sulistyawati, S.Si., Ph.D., mengatakan kebutuhan akan bidang bioinformatika sudah mulai terlihat relevansinya secara nyata, dan SITH sendiri menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk melatih mahasiswa menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat dengan basis keilmuannya di bidang life science.
SITH termasuk salah satu institusi yang tergabung dalam proyek BGSI (Biomedical Genome Science Initiative) oleh Kementrian Kesehatan RI. Melalui proyek ini, SITH ITB berkomitmen membantu Indonesia dalam pengembangan precision medicine, yang bekerjasama dengan berbagai rumah sakit pusat rujukan nasional.
“Semoga dengan adanya acara ini dapat membuat publik semakin paham akan urgensi bioinformatika untuk menjawab masalah-masalah terkini dengan penyelesaian masalah berbasis biologi molekuler dan multi omics secara lebih holistik”, ungkap Prof. Endah.
Reporter: Dina Avanza Mardiana (Mikrobiologi, 2022)