PSB ITB 2010: Menegaskan Posisi Mahasiswa dalam Pelestarian Kebudayaan
Oleh kikywikantari
Editor kikywikantari
BANDUNG, itb.ac.id - Indonesia telah kehilangan beberapa kebudayaan asli karya negerinya, seperti Tari Pendet, Reog Ponorogo, dan lagu tradisional Rasa Sayange. Sebagai mahasiswa, bagaimana tindakan dan tanggungjawab kita menanggapi hal tersebut? Merupakan salah satu peran mahasiswa untuk menjadi "guardian of value" atau penjaga nilai yang terdapat dalam masyarakat bangsa ini. Untuk memperjelas posisi mahasiswa dalam pelestarian budaya ini, Pagelaran Seni Budaya (disingkat PSB-red) ITB 2010 sebagai salah satu kegiatan nyata pelestarian budaya oleh mahasiswa-mahasiswi ITB, mengadakan talkshow berjudul "Peran Mahasiswa dalam Melestarikan Kesenian dan Kebudayaan", di Ruang 29 CC Barat ITB tanggal 14/12/09.
Talkshow kali ini menghadirkan pembicara M.Wildan Nurmanna (AR'04) yang juga merupakan Menteri Kesenian dan Kebudayaan Keluarga Mahasiswa ITB 2007/2008, Adhi selaku Ketua PSB ITB 2010, dan Dadan dari IACI (Indonesian Archipelago Culture Initiatives-red). IACI merupakan salah satu lembaga yang berperan dalam kemajuan budaya dan bangsa Indonesia.
Bila dalam rantai kehidupan kita telah melalui posisi mahasiswa, maka bagaimana dengan kelanjutan posisi kita dalam rantai kebudayaan? Di fase manakah posisi kita seharusnya? Menjawab hal tersebut, Wildan mengatakan,"Setelah menerima kebudayaan, berkacalah pada diri kita sendiri, maukah kita mempelajari dan mengajari budaya-budaya tersebut pada generasi-generasi selanjutnya? Jangan pernah merasa antipati dengan kebudayaan kita sendiri".
Sementara itu, Adhi memberi contoh langkah-langkah pelestarian kebudayaan yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa, antara lain, pertahankan nilai-nilai orisinal yang sudah terdapat dalam masyarakat, kemudian tentukan sejauh apa tindakan yang dapat kita lakukan untuk melestarikan kebudayaan tersebut.
Menanggapi mengenai kondisi Indonesia yang telah kehilangan beberapa nilai kebudayaannya karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang terdapat dalam lingkungannya sendiri, Menteri Seni Budaya KM ITB 2009/2010, M.Rasyid Ridho (MA'06) berkata, "Kami menyayangkan pemerintah yang kurang sigap mengantisipasi klaim negara lain terhadap kebudayaan kita. Secara fakta, sudah berapa kali kebudayaan Indonesia diklaim negara lain," jelasnya seperti dikutip dari Detik Bandung.com.
Bila dalam rantai kehidupan kita telah melalui posisi mahasiswa, maka bagaimana dengan kelanjutan posisi kita dalam rantai kebudayaan? Di fase manakah posisi kita seharusnya? Menjawab hal tersebut, Wildan mengatakan,"Setelah menerima kebudayaan, berkacalah pada diri kita sendiri, maukah kita mempelajari dan mengajari budaya-budaya tersebut pada generasi-generasi selanjutnya? Jangan pernah merasa antipati dengan kebudayaan kita sendiri".
Sementara itu, Adhi memberi contoh langkah-langkah pelestarian kebudayaan yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa, antara lain, pertahankan nilai-nilai orisinal yang sudah terdapat dalam masyarakat, kemudian tentukan sejauh apa tindakan yang dapat kita lakukan untuk melestarikan kebudayaan tersebut.
Menanggapi mengenai kondisi Indonesia yang telah kehilangan beberapa nilai kebudayaannya karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang terdapat dalam lingkungannya sendiri, Menteri Seni Budaya KM ITB 2009/2010, M.Rasyid Ridho (MA'06) berkata, "Kami menyayangkan pemerintah yang kurang sigap mengantisipasi klaim negara lain terhadap kebudayaan kita. Secara fakta, sudah berapa kali kebudayaan Indonesia diklaim negara lain," jelasnya seperti dikutip dari Detik Bandung.com.