Aero Expo ITB 2010: Open Hangar MiG-21, Menilik Kembali Warisan Dirgantara Indonesia
Oleh Fathir Ramadhan
Editor Fathir Ramadhan
Pada Open Hangar ini pengunjung yang datang akan memperoleh penjelasan mengenai sejarah pesawat MiG-21, cara menerbangkan pesawat, dan komponen-komponen dalam pesawat ini. "Selain itu, pengunjung bisa juga duduk di kokpit pesawat MiG-21 untuk merasakan bagaimana menjadi pilot sehari," ujar Dea panitia Aero Expo 2010.
Ketua Aero Expo 2010 Saladin Siregar berharap, "Open Hangar dapat menumbuhkan cinta bangsa Indonesia terhadap dunia penerbangan sehingga bisa terus maju." Selain itu, agar masyarakat khususnya generasi muda mengetahui pada masa Presiden Soekarno, Indonesia pernah memiliki pesawat yang canggih pada masa itu, tambahnya.
Sekilas Sejarah Pesawat MiG-21
Fatwa, panitia Open Hangar ITB, menuturkan, "Pesawat MiG-21 meruapakan pesawat buatan Rusia tahun 1959. Pada tahun 1962 Indonesia mampu membeli 20 unit pesawat tempur jenis ini." Saat itu pesawat ini sangat diminati. Penjualannya bahkan menembus angka 15.000 unit di seluruh dunia, ungkapnya.
MiG-21 di ITB kini jadi alat peraga untuk perkuliahan sistem dasar pesawat udara. Dari pesawat itu mahasiswa teknik penerbangan ITB dapat mempelajari sistem kendali hydro-mekanikal, sistem elektrik, sistem roda pendarat, sistem propulsi, dan sistem avionika. Saat ini pesawat karya duo Mikoyan-Gurevich ini hanya tersisa tiga unit di Indonesia, yakni terdapat di Museum Dirgantara Jakarta, Museum Dirgantara Bandung, dan di ITB.
Oleh: Hastri Royyani