Apa Jadinya ketika Teknik Geofisika dan Geofisika Bersatu?

Oleh

Editor

Bandung, itb.ac.id – Kabar mengenai penggabungan program studi Teknik Geofisika dan Geofisika ITB tidak lagi menjadi wacana semata. Pada tahun akademik 2007/2008 nanti kebijakan ini mulai diberlakukan sesuai dengan keputusan rektor ITB nomor :040/SK/K01/OT/2007. Penggabungan 2 prodi ini (program studi red) akan menjadi prodi Teknik Geofisika. Seiring dengan pemekaran FIKTM, fakultas ilmu kebumian dan teknologi mineral menjadi 2, maka prodi Teknik Geofisika yang baru nantinya akan berada dibawah FTTM, fakultas teknik pertambangan dan perminyakan. Perubahan ini juga berdampak pada KK, kelompok keahlian Teknik Geofisika dan Geofisika. Dua KK ini akan digabungkan dengan nama KK ilmu dan teknik geofisika. Kurikulum akan berubah juga tentunya. Geofisika tidak lagi menerima mahasiswa baru. Mahasiswa angkatan 2005 dan sebelumnya tetap menyelesaikan studinya sesuai kurikulum 2003 hingga berlakunya kurikulum baru 2008. Ide mengenai penggabungan ini memang telah ada sejak lama dan dibawa ke senat akademik. Latar belakang lahirnya ide penggabungan ini karena melihat prospek kerja lulusan Geofisika yang relatif kecil, apalagi persamaan dan perbedaan antara Teknik Geofisika dan Geofisika sering dipertanyakan. Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Darharta Dahrin, ketua prodi teknik geofisika di ruang kerjanya, dengan penggabungan ini diharapkan lulusan Teknik Geofisika nantinya memiliki kompetensi yang lebih baik di bidang ilmu maupun penerapan tekniknya. ” Saya setuju dengan penggabungan teknik geofisika dan geofisika ini”, ungkap Dr Darharta Dahrin saat ditanya mengenai pendapatnya. Di tempat yang berbeda, hal senada juga diungkapkan oleh Dr. Hendra Grandis, ketua prodi Geofisika. “ Ya.. saya setuju dengan penggabungan ini” kata Dr. Hendra Grandis. Saat ditanya mengenai pendapatnya mengenai nama Teknik Geofisika yang dipakai nantinya, Dr. Hendra Grandis berujar, “ Sebenarnya Geofisika memiliki spektrum yang lebih luas namun karna Teknik Geofisika prospek kerjanya lebih luas, menurut saya sah-sah aja, yang namanya keputusan, ya…mesti diambil”. Mengenai siapa yang akan menjadi ketua prodi teknik geofisika yang baru nantinya belum ditentukan. Yang jelas ketua prodi Teknik Geofisika yang baru ditentukan oleh dekan FTTM yang terpilih nantinya. Bagaimana dengan himpunan mahasiswanya (himpunan mahasiswa teknik geofisika dan geofisika red)? Hal ini tidak tercantum dalam keputusan rektor tentunya. Himpunan mahasiswa teknik Geofisika, HIMA TG TERRA dan himpunan mahasiswa geofisika yang tergabung dalam HMGM masih menunggu hasil rapat anggota dari himpunan masing-masing. Apakah akan dilebur menjadi satu atau tetap sebagai himpunan yang terpisah namun akademik yang sama tentu tergantung dari keputusan bersama mencapai keputusan terbaik.<br />