Berkenalan dengan Laut dan Beragam Fenomenanya Lewat Acara Ocean Talks

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Sebagai bentuk mengenalkan dunia laut dan beragam fenomenanya, ITB menyelenggarakan Ocean Talks. Kegiatan bincang santai mengenai laut dan aksi untuk menjaganya itu digelar pada Jumat (25/11/2022).

Dr. rer. nat. Rima Rachmayani, S.Si., M.Si., jadi salah satu pembicara pada acara Ocean Talks. Terdapat narasumber lainnya, yakni Dr. Tries Blandine Razak, Siska Nirmala, dan Madhina Suryadi.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara IKEA Baru Parahyangan dengan Pustakalana, perpustakaan anak yang berbasis di Bandung. Salah satu pendiri Pustakalana adalah Puti Zenica Sapphira Akbar, alumnus Oseanografi 2001. Kegiatan ini bertujuan untuk menggiatkan literasi pada anak-anak mengenai laut dan menumbuhkan kepedulian mereka untuk menjaga laut.

“Materi yang disampaikan mengacu pada 7 ocean literacy principles. Saya menyampaikan tiga poin pertamanya, mengenai bumi yang memiliki lautan besar dengan banyak fitur, lautan dan kehidupan di laut membentuk banyak fitur di bumi dengan karakteristiknya masing-masing, serta pengaruh besar lautan itu sendiri terdapat cuaca dan iklim,” cerita Rima. Bincang santai ini juga dapat dinikmati oleh khalayak umum.


Uniknya, selain diskusi, terdapat juga booth. Anak-anak bisa mencoba beragam eksperimen mengenai fenomena di laut. Mereka bisa menjajal langsung dan memahami proses pengasaman air laut, pemutihan karang, kenaikan muka air laut, hingga abrasi pantai lewat eksperimen yang menarik dan interaktif.

Setiap booth eksperimen terdapat mahasiswa Oseanografi ITB, yang tergabung juga dalam proyek Eduventure on Climate Changes for Kids (Edu-Click). Mereka memandu setiap langkah eksperimen yang dilakukan sekaligus menjelaskan kepada anak-anak menggunakan bahasa yang sederhana. Terdapat juga infografis yang berwarna dan bergambar sehingga anak-anak lebih tertarik dan mudah memahaminya.

“Lewat eksperimen ini, anak-anak bisa mengenal ilmu oseanografi, memantik rasa penasaran mereka mengenai beragam fenomena yang terjadi di lautan, dan mengajarkan sikap yang harus dilakukan untuk menjaga kelestariannya,” terang rima.

Ia menilai positif keberlangsungan acara ini. “Kegiatannya dikemas secara sederhana dan menyenangkan sehingga dapat menginformasikan urgensi climate ocean, khususnya kepada anak-anak. Hal ini perlu terus dilakukan tanpa mengesampingkan sisi ilmiah dan sesuai data yang akurat,” ungkapnya.
Anak-anak turut mendapat pengalaman mencoba naik Teman Bus dari Alun-Alun Bandung ke Kota Baru Parahyangan, yoga bersama, lomba kolase, dan membaca buku-buku yang disediakan Pustakalana di reading corner.

Reporter: Maharani Rachmawati Purnomo (Oseanografi, 2020)