Chairil Siregar: ITB Tidak Hanya Soal Teknik

Oleh Hafshah Najma Ashrawi

Editor Hafshah Najma Ashrawi

BANDUNG, itb.ac.id - Berasaskan Teknik, Ilmu, dan Seni , tidak lantas menjadikan ITB perguruan tinggi yang kaku akan kebutuhan ilmu sosial dewasa kini. Hal itu disampaikan oleh Chairil Siregar, salah satu dosen ITB pengampu mata Kontroversi Isu Sosial, Sosiologi Industri, dan Komunikasi Pembangunan. Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah pilihan di kurikulum terbaru. Walaupun begitu, rupanya peminat mata kuliah tersebut cukup tinggi, terbukti dengan banyaknya peserta yang berasal dari berbagai macam program studi.

Mata kuliah Sosiologi industri misalnya, dalam mata kuliah ini dijelaskan dan mahasiswa diajarkan untuk menganalisis persoalan sosiolog terhadap industri, hubungan sosial dalam proses produksi dan nilai-nilai kerja. Dengan adanya mata kuliah ini, mahasiswa juga diajarkan untuk mampu menjawab berbagai tantangan yang timbul akibat proses industrialisasi. Mata kuliah Kontroversi Isu Sosial lain lagi, mata kuliah ini menyajikan berbagai perspektif sosiologi mengenai kenyataan sosial, sebagai studi kasus akan dibahas berbagai perspektif mengenai sains dan teknologi. Dapat dikatakan mata kuliah Kontroversi Ilmu Sosial ini adalah pengantar teori-teori sosiologi mengenai sains dan teknologi.

Dalam kuliahnya, kerap kali mahasiswa diberi tugas untuk mengindentifikasi isu-isu apa saja yang sedang berkembang di masyarakat dan mahasiswa diminta untuk menganalisisnya. Misalnya, terdapat beberapa mahasiswa yang mengangkat isu tentang calon legislatif dari kalangan artis, aborsi, dan isu-isu lainnya. Dalam salah satu mata kuliahnya, Chairil Siregar pernah menghadirkan Inu Kencana sebagai salah satu saksi yang berani mengungkapkan kasus kekerasan di salah satu institusi pendidikan.

Selain itu, masih terdapat mata kuliah Komunikasi Pembangunan yang membahas teori komunikasi pembangunan, peran komunikasi dalam pengembangan kebudayaan dan komunikasi, dan pelaksanaan kekuasaan dan model-model penelitian komunikasi pembangunan. Pada suatu kesempatan, dalam presentasi tugas mata kuliah ini pernah mengundang Julia Perez dengan tema diskusi manajemen artis. Ranah hiburan pun dapat dijadikan pembahasan mengenai aspek pembangunan dan isu yang ada di masyarakat. Keluaran yang diharapkan dari kuliah ini salah satunya adalah solusi untuk pemangku kepentingan terkait.

Ketika ditanya mengenai latar belakang dibukanya mata kuliah-mata kuliah non teknik tersebut, Chairil menyebutkan bahwa mata kuliah yang mulai dibentuk pada tahun 1993 tersebut ditujukan agar mahasiswa yang tentunya akan terjun ke dunia masyarakat mampu menyosialisasikan ide dan berinteraksi sosial dengan baik. Metode penelitian sosial yang dilakukan juga kerap kali menggunakan metode penelitian sosial kualitatif. "Lulus dari ITB tidak hanya berarti mendapat gelar sarjana, mahasiswa ITB harus dapat berinteraksi sosial dan mengaplikasikan ilmu sosial yang ia miliki dengan baik," ujar Chairil menutup wawancara.

Sumber Gambar : malicemrc.wordpress.com


scan for download