Cisitu Menghijau: Kenalkan Urban Farming kepada Anak-Anak

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Pada Minggu (16/03/14), Kementerian Ganesha Hijau Keluarga Mahasiswa ITB lewat program Cisitu Menghijau kembali mengadakan kegiatan berbasis masyarakat dengan tema "Urban Farming". Urban Farming adalah gaya baru bercocok tanam di lokasi yang padat penduduk dengan lahan hijau yang terbatas. Bertempat di Lapangan Voli, RW 10, Cisitu Lama, anak-anak usia Sekolah Dasar diajak untuk menanam bibit-bibit sayuran dengan memakai wadah dari botol plastik bekas. Anak-anak tersebut berasal dari kelompok bimbingan belajar gratis di Asrama Bumi Ganesha dan kelompok mengaji di Masjid Ar-Rahim, Cisitu Lama.

Kegiatan menanam telah dimulai sejak pukul 8 pagi. Staf Kementerian Ganesha Hijau menyiapkan botol-botol bekas ukuran 1 L untuk di-recycle sebagai pot. Mereka lalu membantu menggunting botol menjadi dua bagian. Selanjutnya, anak-anak dengan mandiri menanam bibit sayuran ke dalamnya. Mereka melakukannya dengan antusias mulai dari memasukkan tanah, menanam bibit, hingga memasangnya di pagar lapangan.


Ini adalah kegiatan Urban Farming kedua setelah sebelumnya pernah diadakan di Sangkuriang. Ketua pelaksana Cisitu Menghijau, M. Yusuf Musabbiq (Oseanografi 2011), menceritakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan budaya menyayangi tanaman dan pola pikir ramah lingkungan sedini mungkin kepada anak-anak. "Kita ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa ternyata menanam sayuran itu mudah. Medianya gampang dan bibitnya murah," ujar Abbiq.


Aisyah (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan 2013), salah seorang staf Kementerian Ganesha Hijau, mengatakan bahwa kegiatan ini adalah program Divisi Eksternal. Cisitu Menghijau sendiri sudah melakukan berbagai kegiatan seperti Beberes Cisitu pada Desember yang lalu dan program recycle botol bekas.

Saat ditanya mengenai perasaan mereka mengikuti kegiatan ini, anak-anak menjawab "Senang!" dengan kompak. Kemudian, salah seorang dari mereka yang bernama Nanda berucap lugu, "Saya suka main tanah, Kak!"