SIBADES HMS ITB Tuntaskan Pembangunan Sekolah Tahan Gempa di Cianjur
Oleh Maharani Rachmawati Purnomo - Mahasiswa Oseanografi, 2020
Editor M. Naufal Hafizh
Kiri ke kanan: Penandatanganan batu prasasti peresmian yang dilakukan oleh Ketua SIBADES ITB, Ketua Umum ALSI ITB, dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Cianjur. (Dok. Panitia SIBADES)
CIANJUR, itb.ac.id—Sipil Bangun Desa (SIBADES) merupakan badan semi otonom yang menjadi wadah kontribusi dan wajah pengabdian masyarakat, khususnya dalam bidang infrastruktur ketekniksipilan dari Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) ITB.
Tahun ini, SIBADES menaruh perhatian pada SDN Binawarga, Desa Karangnunggal, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur. Usai pandemi Covid-19, sebanyak empat ruangan kelas rusak berat dengan atap roboh sehingga tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Hal ini diperparah dengan gempa berkekuatan 5,6 SR yang mengguncang Cianjur pada tahun 2022. Siswa kelas 2 dan 5 terpaksa belajar di teras tanpa meja dan kursi. Dengan kondisi bangunan yang tidak ideal dan potensi gempa akibat pergerakan Sesar Cimandiri yang terus membayangi, SIBADES berinisiatif membangun sekolah tahan gempa dengan sistem confined masonry.
”Kami telah melakoni survei sejak Agustus hingga November 2023, dilanjutkan dengan tahap perancangan sampai bulan Februari 2024, dan pembangunan berhasil dirampungkan pada Juni 2024. Kami mengadopsi konsep confined masonry yang umum dikembangkan di negara-negara tropis seperti Indonesia. Keunggulannya adalah memiliki perilaku dan respons gempa yang lebih baik dibandingkan dengan bangunan konvensional biasa karena turut menjadikan dinding sebagai elemen struktural penahan beban gempa,” ujar ketua SIBADES, Fahryan Arditama (Teknik Sipil, 2020).
Kondisi di dalam ruang kelas yang juga dilengkapi sarana pembelajaran baru. (Dok. Panitia SIBADES)
Sebelum melakukan rancang bangun, tim SIBADES melakukan pengambilan sampel tanah undisturbed di area yang akan dibangun sekolah tahan gempa. Selanjutnya, dilakukan analisis geoteknik yang meliputi pengujian laboratorium dan penentuan parameter tanah. Terdapat dua jenis fondasi yang digunakan untuk menyokong sekolah tahan gempa, yakni fondasi telapak dan fondasi menerus batu kali. Sementara konsep confined masonry yang digunakan pada struktur atasnya, dimisalkan seperti tumpukan buku yang diikat di atas meja. Ketika meja digoyang, tumpukan buku akan tetap kokoh dan tidak berjatuhan. Konsep confined masonry akan mengekang dinding dengan komponen balok dan kolom untuk menahan gaya gempa yang terjadi. Sementara struktur atap, dirancang dengan material kayu jati putih yang sudah dilakukan pengecekan kapasitas untuk memastikan kekuatan dan keamanannya.
”Mudah-mudahan kegiatan SIBADES dapat menjadi ruang bagi anggota HMS untuk berkarya dan mengabdi dengan mengejawantahkan ilmu rekayasa sipil yang diperoleh di perkuliahan. Selain itu, semoga keberadaan sekolah tahan gempa ini dapat memberikan dampak nyata untuk masyarakat, khususnya dengan mengatasi ketimpangan infrastruktur yang kerap terjadi di wilayah pelosok dan pedesaan,” kata Fahryan.
Penyambutan tamu undangan menggunakan tarian lengser yang dipersembahkan oleh siswa-siswi SDN Binawarga. (Dok. Maharani Rachmawati Purnomo)
Peresmian dua ruangan kelas berukuran 7 x 7,5 m itu dilakukan pada Sabtu (19/10/2024) yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Alumni Sipil (ALSI) ITB serta Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur. Dalam sambutannya, Patria Kusumaningrum, S.T., Ph.D., dosen Teknik Sipil ITB itu mengungkapan bahwa program ini menjadi pembelajaran hidup bagi mahasiswa untuk melebur dan belajar di tengah masyarakat.
Tak hanya membangun ruang kelas baru dan melengkapi sarana pembelajaran di SDN Binawarga, SIBADES ITB juga berhasil mengadakan kegiatan Collaboraction yang menggandeng Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB dan Himpunan Mahasiswa Planologi (HMP) ”Pangripta Loka” ITB, distribusi zakat fitrah serta pembagian hewan kurban.
Reporter: Maharani Rachmawati Purnomo (Oseanografi, 2020)