An Act of Love: Ajakan Membangun Hubungan Harmonis Sesama Manusia

Oleh Chysara Rabani - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2022

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) bersama Newcastle University dan Edinburgh College of Art menggelar sebuah pameran bertajuk “An Act of Love, A Peaceful Action to Resist” di Galeri Soemardja, (29/9-5/10/2024). Pameran ini merupakan bagian dari program Contemporary Artist in Research and Residence (CAiRR) yang rutin bekerja sama dengan seniman residensi profesional terpilih setiap tahunnya.

Tujuan diadakannya pameran tersebut adalah untuk mempublikasikan hasil lokakarya dan proses yang ada di balik program CAiRR kepada publik. Lokakarya yang dimaksud merupakan wadah berbagi pengalaman berkarya para seniman profesional kepada mahasiswa S1, S2, dan S3 FSRD ITB mengenai praktik dan kebiasaan berkarya, dimulai dari pengembangan ide, pembuatan sketsa, penciptaan karya hingga publikasi. Selain itu, juga sebagai upaya optimalisasi penggunaan dan pengembangan laboratorium.

Pameran ini terlaksana berdasarkan kolaborasi penciptaan karya antara seniman Neil Bromwich (Newcastle University) dan Zoe Walker (Edinburgh College of Art) dengan VASA (Kelompok Mahasiswa Seni Rupa FSRD ITB), dan Kelompok Teater Tuturupa (Alumni FSRD ITB). Kedua kelompok mahasiswa tersebut memiliki semangat menciptakan karya teater pertunjukan dengan elemen gerak tubuh, tarian proses, dialog, serta nyanyian yang sejalan dengan pendekatan artistik Neil dan Zoe yang melibatkan komunitas juga publik dalam proses kreatifnya.


Neil dan Zoe bersama meriam ‘cinta’ di Pameran “An Act of Love, A Peaceful Action to Resist” di Galeri Soemardja, (29/9/2024). (Dok. FSRD ITB)
Proses kreatif pameran ini dimulai dengan pengamatan terhadap isu-isu serta kondisi sosial, lalu menyelenggarakan seni pertunjukan sebagai bentuk responss. Pameran ini diawali dengan pertunjukan “An Act of Love” pada Sabtu, (29/9/2024). Dokumentasi pertunjukan ini ikut dipamerkan pada pameran tersebut sebagai upaya untuk mengubah ruang galeri menjadi panggung teater. Selain dokumentasi, sebuah bentukan meriam ‘cinta’ yang terbuat dari kain yang dijahit sedemikian rupa dan dikembangkan menggunakan mesin pompa angin turut menjadi objek dalam pameran tersebut.

Didasarkan pada kondisi sosial yang sering kali bersinggungan dengan konflik, pertunjukan serta pameran “An Act of Love” berfungsi sebagai ajakan berkumpul untuk menciptakan gerakan cinta. Melalui pameran ini, publik diajak untuk merenungkan perannya sebagai bagian dari ekosistem global sekaligus membangun kembali hubungan harmonis dengan alam serta satu sama lain.

Selama pelaksanaanya, waktu residensi yang relatif singkat menjadi tantangan yang harus dihadapi supaya dapat menghasilkan karya yang optimal. Walaupun demikian, pertunjukan dan pameran ini dapat terlaksana dengan baik, sejalan dengan tujuan program CAiRR itu sendiri.

Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)

#pameran #actoflove #fsrditb