Simposium Nasional ITB & HKBAI: Dukung Pengembangan Keilmuan Kimia Bahan Alam di Indonesia
Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi tuan rumah Simposium Nasional Kimia Bahan Alam (SimNas KBA) XXIX yang diselenggarakan di Multipurpose Hall, Gedung CRCS, ITB, Kamis (5/12/2024).
Agenda tahunan kolaborasi antara Kelompok Keahlian (KK) Kimia Organik, FMIPA ITB, dengan Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia (HKBAI) ini bertujuan membina interaksi antara ilmuwan, industri, dan masyarakat dalam pengembangan kimia bahan alam di Indonesia.
Simposium tahun ini juga sekaligus menjadi bentuk penghormatan kepada salah seorang Guru Besar ITB, Prof. Dr (HC). H. Sjamsul Arifin Achmad, Ph.D., sebagai tokoh utama pelopor Kimia Bahan Alam di Indonesia.
Ketua pelaksana kegiatan Dr.rer.nat. Nizar Happyana, M.Si. mengatakan bahwa acara ini memiliki makna istimewa karena didedikasikan untuk mengenang jasa-jasa Prof. Sjamsul Arifin Ahmad.
Prof. Sjamsul, yang meninggal pada Juli 2024 di usia 90 tahun, dikenal sebagai salah seorang figur terkemuka dalam penelitian kimia bahan alam. Beliau telah menghasilkan lebih dari 300 publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi, membimbing ratusan mahasiswa, dan menjalin kolaborasi dengan berbagai institusi global. Jejak keilmuan beliau yang luas mencakup eksplorasi senyawa bioaktif dari kekayaan alam Indonesia, yang hingga kini menjadi inspirasi bagi banyak peneliti di dalam maupun luar negeri.
Rangkaian kegiatan dalam SimNas KBA XXIX meliputi seminar utama, sesi presentasi poster, dan rapat anggota HKBAI. Topik yang dibahas meliputi isolasi dan sintesis senyawa organik bahan alam, sifat biologis senyawa bahan alam, bioteknologi untuk produksi senyawa bahan alam, farmakognosi dan etnofarmakologi, serta aspek industri kimia bahan alam.
SimNas KBA XXIX menjadi forum untuk memperkuat kerja sama antar institusi. Melalui diskusi dan presentasi, peserta dapat berbagi informasi tentang perkembangan terkini penelitian, bertukar ide, dan merancang kolaborasi baru.
“Acara ini adalah tempat kita bersilaturahmi dan saling melengkapi. Jika ada penelitian yang tidak bisa dikerjakan di satu institusi, kita bisa bekerja sama dengan institusi lain, sehingga muncul suatu kolaborasi,” kata Dr. Nizar.
Kimia bahan alam merupakan garis terdepan dalam eksplorasi potensi senyawa dari kekayaan alam Indonesia. Bidang ini memiliki relevansi besar dalam pengembangan obat-obatan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk kesejahteraan manusia. Dr. Nizar mengatakan bahwa penelitian dalam kimia bahan alam tidak hanya berfokus pada isolasi senyawa aktif, tetapi juga pada aplikasi praktisnya di dunia industri dan kesehatan.
Simposium ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen ITB bersama HKBAI dalam mendukung pengembangan ilmu kimia bahan alam, serta mendorong generasi muda melanjutkan estafet keilmuan di bidang terkait. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, diharapkan Indonesia dapat terus berkontribusi pada penelitian global dan memanfaatkan keanekaragaman hayati untuk kemajuan bangsa.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)