Dosen SAPPK ITB Teliti Sampah sebagai Material Pembentuk Bata

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Dosen Arsitektur ITB, Dr. Ir. Lily Tambunan, M.T. menyampaikan materinya dalam “Webinar SAPPK ITB: Sustainable Building Material Technologies”, Kamis (18/7/2024). (Zoom Meeting/Asya Aulia Sukma)

BANDUNG, itb.ac.id – Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung (SAPPK ITB) menggelar webinar “Sustainable Building Material Technologies”, Kamis (18/7/2024) yang membahas perkembangan dan peta penelitian teknologi material yang berkelanjutan.

Acara bauran di Ruang Seminar Lantai 2 Labtek IXA SAPPK ITB dan Zoom Meeting ini menghadirkan pembicara, salah satunya, Dr. Ir. Lily Tambunan, M.T., Dosen Arsitektur ITB dari Kelompok Keahlian Teknologi Bangunan (KK TB).

Beliau berbagi pengalaman penelitiannya bersama mahasiswa Magister Arsitektur ITB mengenai pemanfaatan Municipal Solid Waste (MSW) sebagai material yang berkelanjutan melalui presentasi berjudul “Utilization of Municipal Solid Waste (MSW) as Sustainable Materials”. Mereka melihat endapan sisa dari pembakaran sampah atau MSWI Bottom Ash (MSWI BA) tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal material tersebut mengandung silika yang dapat menjadi alternatif pasir dalam pembuatan bata.

“Kami ingin mengidentifikasi performa dari bata yang menggunakan MSWI BA, kemudian membandingkannya dengan bata lain yang sudah digunakan masyarakat luas dan menghitung seberapa besar penghematan sampah yang direduksi dengan penggunaan MSWI BA sebagai bahan bata,” katanya.

Beliau menjelaskan bahwa penelitiannya menunjukkan komposisi yang memiliki kinerja yang paling baik dan direkomendasikan adalah komposisi dengan kandungan 30 persen MSWI BA. Perbandingan dengan clay brick dan lightweight concrete juga menunjukkan bahwa bata MSWI BA dapat menyaingi kedua bata tersebut dalam aspek penyerapan air dan kekuatan tekan serta dapat mengurangi sampah sampai dengan 27,793 ton.

“Penelitian ini hanya penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan beberapa penelitian lanjutan untuk mengetahui bagaimana kandungan silika mempengaruhi kinerja MSWI BA bata, penilaian siklus hidupnya, dan analisis terkait biaya konstruksi keseluruhan,” katanya.

Reporter: Asya Aulia Sukma (Arsitektur, 2021)