ForMIND First Conference 2014: Aksi Peneliti dalam Membangun Indonesia
Oleh Annisa Mienda
Editor Annisa Mienda
BANDUNG, itb.ac.id-Pada Selasa (28/10/14) bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, Forum Peneliti Muda Indonesia (ForMIND) mengadakan ForMIND First Conference 2014, suatu seminar dan workshop yang bertajuk Innovation, Creativation, and Sustainability. Acara yang digelar di Bumi Sangkuriang tersebut menghadirkan narasumber sineas Joko Anwar, dosen psikologi Universitas Indonesia, Dr. Robby Muhammad, serta anggota Tim Garis Depan Nusantara, Aat Soeratin. Selain seminar dan workshop, diselenggarakan pula Saintis Kanak-Kanak (Saintika), suatu acara pengenalan dan pendidikan sains kepada anak-anak yang dimotori oleh Youth Scientific Community Indonesia (Y-Sci) dan Unit Robotika ITB.
ForMIND First Conference 2014 yang diselenggaraan sejak pukul 09.00 WIB tersebut merupakan momentum pendeklarasian ForMIND kepada para akademisi dan masyarakat Indonesia. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi para peneliti muda Indonesia untuk selalu eksis dan berperan aktif dalam pembangunan nasional. Topik Hidayat, selaku Ketua Panitia Pelaksana, menuturkan pentingnya sinergi dan kontribusi semua bidang ilmu dalam membangun Indonesia secara keberlajutan. "Kerjasama multidisiplin merupakan kunci mencapai kemajuan", ujar Topik.
Pada kegiatan workshop, ditampilkan beberapa peneliti muda yang konsisten dalam bidang penelitiannya, diantaranya Dr. Nurul Taufiqqurahman dan Dr. Eng Miftahul Munir dari bidang nanoteknologi, Dr. Deni Suwardhi dengan teknologi remote sensingnya, serta Dr. Fenny M. Dwivany, Ketua Kelompok Riset Banana Group beserta kelompok riset di bidang pangan lainnya. Selain itu, hadir pula Dr. Alvanov Zpalanzani, pakar komunikasi visual dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB yang mengenalkan seni bertutur cerita.
Aksi Nyata Peneliti untuk Indonesia
Salah satu program kerjasama multidisiplin yang telah dilakukan ForMIND ialah program pembangunan desa binaan. Bersama Biofarma, ForMIND membangun kelompok kerja yang tugasnya membimbing dan mendampingi masyarakat desa untuk mengembangkan potensi daerahnya hingga tercapai kemajuan ekonomi di daerah tersebut. Pengembangan potensi desa tentunya dilakukan dengan mengaplikasikan berbagai ilmu dan teknologi, sehingga karya yang dihasilkan akan lebih sustainable. Salah satu desa yang kini tengah dikembangkan potensinya adalah Desa Taman Jaya di kawasan Selatan Sukabumi, Jawa Barat. Dari segala potensi yang dimilikinya, diharapkan desa ini dapat menjadi tujuan wisata edukasi biologi kelas dunia.
Dalam melakukan aksinya, tentunya ForMIND tak bekerja sendiri, namun diperlukan pula dukungan dan kontribusi aktif dari pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat. "Tentunya ForMIND akan berinisiatif melakukan komunikasi dan kerjasama riil secara kontinu dengan pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, dan komponen bangsa lainnya," tutur Ketua ForMIND, Dr. Acep Furqon. Dengan empat nilai yang dijunjungnya, yakni kesetaraan, keragaman, kejujuran, dan kebersamaan, ForMIND telah menyatukan seluruh peneliti muda Indonesia dengan berbagai latar belakang untuk bersama-sama berkontribusi dalam memecahkan masalah bangsa. Kelahiran ForMIND diharapkan akan menjadi kebangkitan dan sejarah baru dalam menata dan mengarahkan keinginan para peneliti untuk memberikan peran dan kontribusi nyata dalam memajukan Indonesia.
Dokumentasi Panitia