Fullbright : Cari Mahasiswa yang Siap Belajar ke Luar Negeri

Oleh David Samuel

Editor David Samuel

BANDUNG,itb.ac.id – Jumat (18/4), bertempat di ruang rapat multimedia STEI, telah diadakan pertemuan bagi para mahasiswa dan dosen yang berminat untuk melanjutkan studi di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat. Fullbright sebagai salah satu organisasi yang berada di bawah America Indonesia Exchange Foundation(AMINEF), menyediakan beasiswa, sekaligus memiliki tujuan membangun pusat-pusat penelitian (Center of Excellence) di negara-negara berkembang. Pertemuan ini sekaligus memberikan klarifikasi bagi para dosen yang akan melanjutkan studinya di luar negeri, yang terkait dengan program PSF (President Scholarship Fund) sebagai tindak lanjut dari hasil pertemuan Presiden AS, George W. Bush dan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono,yang dilaksanakan di Bogor. Fullbright ditugaskan untuk melakukan seleksi terhadap individu yang akan diberangkatkan untuk studi ke luar negeri, dengan menggunakan standar tes Fullbright. Sedangkan bagi para mahasiswa, Fullbright menyediakan beasiswa bagi mereka yang ingin melanjutkan studinya di luar negeri, baik untuk tingkat S2 dan S3. Setiap tahunnya, rata-rata Fullbright memberikan 58 beasiswa untuk gelar S2, dan 6 beasiswa untuk gelar S3 / Ph.D. Minat studi yang dipilih tidak harus sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Sedangkan standar yang diterapkan dalam melakukan seleksi bagi para calon penerima beasiswa adalah nilai TOEFL minimal 550, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Para calon penerima beasiswa yang lulus persyaratan akan dipanggil oleh pihak Fullbright untuk mengikuti sesi wawancara sebagai penilaian terakhir. Selain beasiswa, program lain yang ditawarkan Fullbright adalah program peneliti junior dan peneliti senior. Program peneliti junior terbuka bagi para sarjana S2 yang berminat untuk meneliti suatu hal spesifik. Sedangkan program peneliti senior terbuka bagi orang yang telah memegang Ph.D, dan meneliti di bidang yang berkaitan dengan minatnya. Program lain yang ditawarkan oleh Fullbright adalah program Carrier Development, yang biasanya berlangsung singkat, kurang lebih sepuluh minggu. Sebagai perbandingan, tahun ini Fullbright menerima 2200 calon penerima beasiswa, dan meloloskan 112 untuk dapat menerima beasiswa dan melanjutkan studi ke luar negeri. Apabila telah mendapat beasiswa dari Fullbright, pengurusan izin ke luar negeri akan dibantu oleh pihak Fullbright.