Gagas Pemanfaatan AI, Mahasiswa ITB Juara 1 Technology Essay Competition (TEC) 2024

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Dua mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), berhasil memenangkan juara 1 dalam Kompetisi Technology Essay Competition (TEC) yang diselenggarakan pada tanggal (04/6/2024) di Universitas Negeri Malang, Malang, Jawa Timur. Kedua mahasiswa tersebut adalah Benedictus Alfian Wibisono (17422072) dari jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Francesco Manuel Bertrand Sinaga (13022077) dari jurusan mahasiswa Teknik Kimia (TK) ITB.

Kompetisi Technology Essay Competition (TEC) merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Malang. Pada tahun ini, kompetisi tersebut mengusung tema “Pemanfaatan Teknologi AI untuk Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas”.

Di bawah bimbingan dosen ITB, Dr. Riama Maslan Sihombing, M.Sn. dan Triyadi Guntur Wiratmo, S.Sn., M.Sn., karya esai yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Proses Pembuatan Buku Anak Berilustrasi Guna Menumbuhkan Kreativitas Anak” berhasil mengungguli peserta dari perguruan tinggi lainnya.

Karya esai tersebut berisi pemikiran mahasiswa terkait pemanfaatan dan pengaruh Artificial Intelligence (AI) terhadap perkembangan kreativitas dan moral anak-anak. Selain itu, dibahas juga tentang kemampuan AI yang sudah bisa menghasilkan gambar (AI Image Generator), sehingga dapat mempengaruhi dunia ilustrator dan desainer yang memproduksi buku anak.

Oleh karena itu, mereka merekomendasikan agar batasan-batasan atau etika-etiket menggunakan AI dapat dipatuhi sesuai dengan aturan yang berlaku untuk menjaga kreativitas, personal voice, dan HAKI dalam berkarya.

Untuk mendukung karya esai ini, Benedictus dan Francesco melengkapinya dengan data-data yang relevan melalui studi literatur maupun metode wawancara kepada narasumber yang ahli di bidangnya. Sehingga hasil karya tulis yang dihasilkan lebih kredibel dan komprehensif.

Adapun tantangan selama mengerjakan karya esai ini adalah sulitnya mengatur jadwal dan memperoleh waktu pengerjaan yang tepat. Hal tersebut karena penyelenggaraan kompetisi ini bersamaan dengan Ujian Akhir Semester (UAS) di ITB. Selain itu, mereka juga merasa kesulitan dalam pengerjaan esai karena berhadapan dengan topik baru yang belum pernah mereka temui sebelumnya.

Setelah melalui serangkaian acara kompetisi, mereka berharap agar perkembangan teknologi dapat digunakan secara bijak sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, mereka juga ingin mendorong mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan mengukir karya.

“Karena esai kami terkait teknologi, kami harap perkembangan teknologi ke depan dapat digunakan secara bijak sesuai kebutuhan, kami juga berharap prestasi ini bisa mendorong semangat mahasiswa lainnya untuk berprestasi,” ujar Benedictus.

Reporter : Angra Eni Saepa (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)