Inovasi Tugas Akhir: SCOUTRO, Motor Listrik Karya Mahasiswa Desain Produk ITB untuk Kawasan Konservasi Way Kambas
Oleh Khalifah Hanif - Mahasiswa Desain Interior, 2023
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Desain Produk Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2021, Fadhil Ahmad Muzakki, berhasil menciptakan prototipe sepeda motor listrik bernama SCOUTRO sebagai proyek tugas akhirnya. Motor ini dirancang khusus untuk membantu patroli di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, yang sering menghadapi medan berat dan ancaman perburuan ilegal.
Proses riset dan pembuatan dilakukan sejak awal 2025, mulai dari observasi lapangan hingga pembuatan prototipe yang rampung pada Juli 2025. "Inovasi ini lahir dari keinginan untuk menciptakan karya tugas akhir yang bukan sekadar formalitas, tetapi solusi nyata yang bermanfaat," katanya.
Sebuah Ide Berani dan Latar Belakang Mendalam
Sejak awal kuliah, Fadhil memiliki ketertarikan pada dunia otomotif, terutama kendaraan roda dua. Ia kemudian memutuskan untuk menggabungkan minat itu dengan isu konservasi. Meski sempat diragukan karena dianggap terlalu ambisius, Fadhil tetap melanjutkan idenya dan menjadikan Way Kambas sebagai lokasi studi kasus. Di lapangan, ia menemukan bahwa motor patroli konvensional terlalu berat dan bising, sehingga menyulitkan petugas dalam operasi penyergapan.
Inovasi Utama yang Digerakkan oleh Konsep
Desain SCOUTRO tidak hanya menonjolkan bentuk atau tampilan visual, tetapi juga menawarkan solusi fungsional yang nyata. Inovasi utamanya terletak pada sistem kelistrikan yang cerdas dan efisien. Nama SCOUTRO terinspirasi dari karakter Scout Trooper dalam film Star Wars, yang identik dengan misi di area hutan—selaras dengan tujuan motor ini untuk patroli di kawasan konservasi. Dibandingkan motor lain seperti Baltmotors atau Rokon yang terlalu berat, atau UBCO dan Ultrabike yang kurang tangguh di medan ekstrem, SCOUTRO menghadirkan kombinasi ideal antara traksi kuat dan bobot ringan.
Hasil riset tersebut menjadi dasar perancangan SCOUTRO. Motor ini dirancang agar ringan, senyap, dan tangguh di medan ekstrem. SCOUTRO dilengkapi penggerak ganda dengan dual hub motor 3 kW di roda depan dan belakang tanpa rantai, sehingga lebih tahan terhadap hambatan rumput dan ranting. Tenaganya berasal dari dua baterai 72V 30Ah LiFePO4 yang dapat dilepas-pasang, memberi jarak tempuh hingga 65 kilometer. Desainnya memungkinkan motor beroperasi hampir tanpa suara, bobotnya di bawah 80 kilogram sehingga mudah diangkat bila terjebak. SCOUTRO juga memiliki sistem modular dengan rak belakang dan samping yang bisa diubah menjadi meja kerja, dilengkapi kompresor udara bawaan, tas apung, serta dudukan parang atau senapan.
Proses produksi memakan waktu dua bulan. Rangka motor dibuat dari pipa baja, panel bodi dicetak dengan teknologi 3D printing. Fadhil ikut mengawasi pengerjaan di bengkel, dibantu oleh dosen pembimbing Dr. Bismo Jelantik Joyodiharjo, keluarganya yang mendukung pendanaan, serta tim bengkel, yakni Aa Willy dan Bobby.
Hasil kerja keras ini membuahkan hasil manis. SCOUTRO tidak hanya membuat Fadhil lulus sebagai salah satu mahasiswa terbaik, tetapi juga menarik perhatian publik. Video motor ini viral di TikTok dengan lebih dari satu juta penonton. Saat ini Fadhil belum berencana memproduksinya secara massal, tetapi ingin mengikuti kompetisi desain terlebih dahulu dan menunggu sertifikat Hak Desain Industri terbit.
Fadhil berharap karyanya bisa menginspirasi mahasiswa lain untuk membuat tugas akhir yang berdampak nyata. “Desain Produk bukan hanya membuat sesuatu yang indah, tapi juga solusi untuk masalah nyata,” ujarnya.








