ITB Tandatangani Nota Kesepahaman dengan Badan Informasi Geospasial

Oleh Teguh Yassi Akasyah

Editor Teguh Yassi Akasyah

BANDUNG, itb.ac.id - Pemetaan wilayah perlu dilakukan oleh sebuah negara. Hal ini untuk mempertegas wilayah dan teritorial suatu daerah dalam sebuah pemerintahan. Melalui pemikiran ini, Badan Informasi Geospasial (BIG) menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menjalin kerjasama dengan tema 'Pemanfaatan Pengembangan Ilmu Pengetahuan serta Teknologi Terkait Informasi Geospasial'. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut diselenggarakan pada Kamis (03/07/14), bertempat di Aula Timur ITB. Dalam acara tersebut, BIG diwakili langsung oleh Dr. Asep Karsidi, M.Sc selaku Kepala Badan Informasi Geospasial, dan ITB diwakili oleh Prof. Akhmaloka, Ph.D selaku Rektor ITB.

"Penandatangan kesepakatan ini merupakan puncak dari kerjasama yag selama ini telah terjalin antara BIG dengan ITB, khususnya melalui Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB). MoU ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara ITB dan BIG dalam mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta pengembangan ilmu pengetahuan teknologi yang terkait dengan informasi geospasial serta untuk mendukung pembangunan nasional," tutur Asep Karsidi dalam sambutannya. BIG selaku pihak pertama menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah yang perlu dilaksanakan, mengingat ITB sebagai perguruan tinggi yang dituntut untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.

Salah satu isi MoU tesebut adalah untuk membantu mensosialisasikan program yang dimiliki BIG, khususnya dalam pembuatan peta yang legal dan akurat, serta dilakukannya penelitian maupun pembelajaran bagi kedua belah pihak pemetaan di wilayah Indonesia. "Mengingat permasalahan perbatasan negara masih marak terjadi di Indonesia, pengaplikasian kerja sama ini diharapkan dapat membantu masalah utama tersebut. Tentunya setelah melalui riset antara kedua pihak," tutur Akhmaloka.

Untuk ITB, implementasi utama yang diperoleh adalah terbukanya kesempatan untuk memanfaatkan laboratorium yang dimiliki BIG untuk melakukan penelitian di bidang geospasial tersebut. "BIG tentu tidak bisa lepas secara independen oleh unsur perguruan tinggi, melalui ikatan ini kami menilai bahwa BIG bersama dengan ITB akan mampu mengembangkan teknologi informasi geospasial lebih maju lagi," tambah Sri Lestari Munajati selaku Kepala Bidang Promosi dan Kerjasama dari BIG.

Sebelum dilaksanakannya penandatanganan MoU tersebut, Prof. Akhmaloka dan Asep Karsidi menghadiri Sidang Terbuka dalam rangka Peringatan 94 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia yang diselenggarakan oleh ITB. Sidang tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Dr. Ir. Azwar Abubakar, MM., yang memberikan orasi ilmiah terkait pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam acara tersebut, Asep Karsidi turut mendapatkan penghargaan ITB kategori perorangan dengan jenis penghargaan 'Ganesha Widya Jasa Adiutama' atas jasanya di bidang geospasial Indonesia.