Kick Off Meeting Tim Penangan Sampah ITB: Tingkatkan Awareness hingga Pemanfaatan Teknologi untuk Pengelolaan Sampah
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac-id- Sampah seakan menjadi masalah bagi masyarakat Jawa Barat, tak terkecuali di Bandung Raya. Terbaru, terdapat beberapa TPS yang dinyatakan overcapacity oleh Pemkot Bandung.
Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai perguruan tinggi negeri turut berpartisipasi untuk masalah penanganan dan pengelolaan sampah ini, sekaligus mewujudkan eco-campus yang ramah lingkungan.
Atas dasar itu, diadakan kick off meeting tim penanganan sampah di ITB, pada Rabu (5/7/2023) di Ruang Rapat Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan (WRURK) ITB, Jalan Tamansari, Bandung.
Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB, Ir. Muhamad Abduh, MT., Ph.D., mengatakan, ITB memiliki concern untuk mengedukasi budaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan untuk seluruh mahasiswa, dosen, serta stakeholder di kampus.
"Pembentukan tim ini merupakan kebutuhan kita untuk lebih fokus ke lingkungan. Sekaligus meningkatkan awareness tentang sampah di kalangan mahasiswa," katanya.
ITB pun terus memperbarui sistem penanganan sampah di kampus, mulai dari sistem perwadahan hingga pengolahannya. Mengingat memasuki sistem kuliah tatap muka seperti sekarang, otomatis volume sampah pun akan meningkat. Nantinya pengelolaan soal sampah ini pun akan diterapkan di seluruh multikampus ITB, yakni di Kampus Ganesha, Kampus Jatinangor, Kampus Cirebon, dan Kampus Jakarta.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng., menyatakan sosialisasi soal penanganan sampah dapat dilakukan melalui berbagai kampanye aktif kepada mahasiswa. Mulai dari organisasi, kegiatan mahasiswa, hingga kampanye pada agenda-agenda besar, contohnya pada Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ITB.
"Akses kepada mahasiswa mengenai awareness soal sampah tidak hanya dalam bentuk informasi, tapi juga aksi. Peringatan atau sosialisasi mengenai sampah juga bisa disampaikan lebih dini pada mahasiswa baru pada saat PMB," ujarnya.
Di sisi lain, Sekretaris Institut ITB, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo, menyampaikan mengenai pemanfaatan Duta Kampus ITB sebagai agen untuk meningkatkan lagi kesadaran mahasiswa mengenai penanganan sampah.
"Duta Kampus juga bisa diberdayakan untuk sosialisasi penanganan sampah kepada mahasiswa. Awareness ini untuk semakin menguatkan sistem yang telah berjalan," ucapnya.
Guna mewujudkan ITB sebagai eco-campus yang berkelanjutan, nantinya pengelolaan sampah pun akan dioptimalkan dengan menerapkan teknologi. Hal tersebut disampaikan oleh Dosen Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB, Ir. Teti Armiati Argo, M.E.S., Ph.D.
"Kepedulian soal sustainability ini bukan hanya soal lingkungan saja. Tapi bagaimana pemanfataan mengenai teknologi dalam pengelolaan sampah di kampus," ujarnya.
ITB juga bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung dalam upaya penanganan dan pengelolaan sampah. ITB sendiri telah memiliki Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (IPST) yang bertempat di sekitar kawasan Sabuga.
Dengan pemanfaatan teknologi sebagai sarana untuk penanganan sampah, diharapkan ITB juga dapat lebih berkontribusi untuk masyarakat luas guna meningkatkan lagi kesadaran soal penanganan maupun pengelolaan sampah atau limbah.
Reporter: Anggun Nindita Kenanga Putri