Kopi Luwak Zimobiotik: Inovasi Produksi Kopi Luwak berbasis Teknologi
Oleh alitdewanto
Editor alitdewanto
BANDUNG, itb.ac.id- Kopi luwak merupakan salah satu jenis kopi yang paling digemari masyarakat dengan aroma dan cita rasanya yang khas. Kopi ini unik karena diolah dari biji kopi yang dihasilkan hewan luwak bersamaan dengan keluarmya kotora hewan tersebut. Biji kopi tersebut mengalami fermentasi di dalam saluran pencernaan hewan luwak sehingga menghasilkan cita rasa khas.
Karena proses produksi kopi ini sangat sedikit dan bergantung pada sistem biologis hewan luwak, maka kopi ini dinobatkan sebagai kopi termahal di dunia. Namun demikian, peminatnya tinggi karena cita rasanya yang khas. Akibatnya terjadilah penangkaran terhadap hewan luwak secara besar-besaran membuat ketidakseimbangan populasi hewan ini di alam. Hewan yang bernama ilmiah Paradoxurus hermaphrodites ini pun dinobatkan sebagai hewan langka.
Karena proses produksi kopi ini sangat sedikit dan bergantung pada sistem biologis hewan luwak, maka kopi ini dinobatkan sebagai kopi termahal di dunia. Namun demikian, peminatnya tinggi karena cita rasanya yang khas. Akibatnya terjadilah penangkaran terhadap hewan luwak secara besar-besaran membuat ketidakseimbangan populasi hewan ini di alam. Hewan yang bernama ilmiah Paradoxurus hermaphrodites ini pun dinobatkan sebagai hewan langka.
Permasalahan tersebut menginspirasi Ali Budhi, Warih, dan Maliki dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB untuk memberikan suatu inovasi penelitian terkait produksi kopi luwak ini. Inovasi tersebut diberi nama Kopi Luwak Zimobiotik. Kopi luwak Zimobiotik ini merupakan kopi luwak yang diproduksi di dalam fermentor terkontrol (ex-situ). Prinsip kerja fermentor ini adalah pemimikan proses reaksi enzimatis dan fermentasi microbial yang terjadi alami di dalam saluran pencernaan hewan luwak.
" Produk ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan cara konvensional, antara lain hasil produksi dalam skala besar, kualitas produk terkontrol secara analitik, harga ekonomis dan tidak merusak kelestarian populasi hewan luwak di dalam." terang Ali Budhi, ketua penelitian kepada Kantor Berita.
Inovasi teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kopi luwak serta berkontribusi dalam kelestarian musang luwak. Penelitian yang dibimbing oleh Dr. I Nyoman Aryantha ini berhasil membawa ITB meraih juara 1 dalam ajang Youth Agrotechnopreneurship Competition (YAC) 2010 yang digelar di Institut Pertanian Bogor pada bulan Oktober lalu.
YAC merupakan ajang perlombaan business plan tingkat nasional yang memiliki fokus pada pengembangan produk pertanian melalui sentuhan teknologi. Hal ini dapat menunjukan juga bahwa ITB juga memiliki keunggulan dalam bidang pengembangan produk-produk hayati melalui sentuhan teknologi.
"Untuk aspek pemasaran kami bekerja sama dengan PT Nugaramitra, produsen kopi luwak Pengalengan Kabupaten Bandung. Beberapa supllier dan distributor kopi luwak kami antara lain Morningglory, Instansi seperti Balai Besar Pertanian Lembang, Korps Distrik Militer Jawa Barat, Bank Jabar Banten, PT Indosis anak cabang dari MedcoEnergi dan perusahaan ekspor Indonesia." jelas Ali ketika ditanya tentang strategi pemasaran.
"Kami berharap Kopi Luwak Zimobiotik ini menjadi solusi modern akan penurunan kualitas dan kuantitas kopi luwak saat ini." Ujar mahasiswa Mikrobiologi angkatan 2007 ini menutup perbincangan.
" Produk ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan cara konvensional, antara lain hasil produksi dalam skala besar, kualitas produk terkontrol secara analitik, harga ekonomis dan tidak merusak kelestarian populasi hewan luwak di dalam." terang Ali Budhi, ketua penelitian kepada Kantor Berita.
Inovasi teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kopi luwak serta berkontribusi dalam kelestarian musang luwak. Penelitian yang dibimbing oleh Dr. I Nyoman Aryantha ini berhasil membawa ITB meraih juara 1 dalam ajang Youth Agrotechnopreneurship Competition (YAC) 2010 yang digelar di Institut Pertanian Bogor pada bulan Oktober lalu.
YAC merupakan ajang perlombaan business plan tingkat nasional yang memiliki fokus pada pengembangan produk pertanian melalui sentuhan teknologi. Hal ini dapat menunjukan juga bahwa ITB juga memiliki keunggulan dalam bidang pengembangan produk-produk hayati melalui sentuhan teknologi.
"Untuk aspek pemasaran kami bekerja sama dengan PT Nugaramitra, produsen kopi luwak Pengalengan Kabupaten Bandung. Beberapa supllier dan distributor kopi luwak kami antara lain Morningglory, Instansi seperti Balai Besar Pertanian Lembang, Korps Distrik Militer Jawa Barat, Bank Jabar Banten, PT Indosis anak cabang dari MedcoEnergi dan perusahaan ekspor Indonesia." jelas Ali ketika ditanya tentang strategi pemasaran.
"Kami berharap Kopi Luwak Zimobiotik ini menjadi solusi modern akan penurunan kualitas dan kuantitas kopi luwak saat ini." Ujar mahasiswa Mikrobiologi angkatan 2007 ini menutup perbincangan.