Mahasiswa ITB Juara 1 Lomba Poster Tingkat Nasional di Mental Health Festival UNY 2024
Oleh Iko Sutrisko Prakasa Lay - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB), Dilpa Nur Saputra, menjadi juara 1 dalam kompetisi poster tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan Mental Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (BEM KM UNY).
Acara bertema “Pathways to Serenity: Compassion in Overcoming Life's Challenges to Profound Personal Renewal” ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan mental, terutama di kalangan mahasiswa.
Karya Dilpa berjudul “The Hidden Struggles: Mastering Serenity” berhasil mencuri perhatian juri. Posternya mengusung konsep visual dengan fokus pada pemahaman terhadap kondisi kesehatan mental mahasiswa. Dalam posternya, Dilpa menggabungkan elemen-elemen visual yang kuat dan simbolis, menggambarkan tantangan dalam mencapai ketenangan meskipun ada pengaruh eksternal.
Konsep ini menggambarkan sosok Puppet Master, yang menjadi pengendali dari boneka dirinya sendiri, sebagai metafora visual tentang perjuangan mental yang kerap tersembunyi di balik wajah bahagia. Puppet Master ini tampak tersenyum di luar, namun jika diperhatikan lebih dalam, terdapat kesedihan dan air mata di balik topeng yang dikenakan.
Dalam karyanya, Dilpa memasukkan elemen-elemen seperti tulisan-tulisan yang terikat pada tali-tali boneka, dengan kata-kata seperti social conformity, comparative anxiety, occupational burnout, relational conflict, financial strain, post-traumatic stress, yang merupakan tekanan-tekanan yang sering dirasakan mahasiswa. Hal ini menunjukkan betapa beratnya beban mental yang terkadang harus dihadapi, meskipun di pandangan orang lain mereka tampak baik-baik saja.
Dilpa mengakui bahwa proses kreatifnya dalam pembuatan poster ini melibatkan penerapan ilmu-ilmu yang dipelajari di FSRD ITB, seperti pemilihan warna dan komposisi grafis yang tepat agar makna yang ingin disampaikan bisa diterima oleh audiens secara luas. Dilpa menjelaskan bahwa dirinya juga sering meminta pendapat dari teman-temannya selama proses perancangan, untuk memastikan bahwa pesan dari karyanya bisa tersampaikan dengan jelas kepada orang lain, bukan hanya untuk dirinya sendiri.
Melalui karyanya, Dilpa berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa, mengenai pentingnya kesehatan mental. Pesannya, setiap individu bisa lebih terbuka terhadap permasalahan yang mereka hadapi, dan tidak hanya menampilkan kesuksesan di luar, namun juga berani berbagi tentang kesulitan yang dialami.
“Harapannya, kita tidak hanya menampilkan apa yang kita raih, pencapaian-pencapaian kita, hanya untuk menyenangkan orang lain. Tapi juga kita mau berusaha untuk bercerita tentang apa masalah-masalah yang kita punya, pada orang yang kita percaya. Supaya masalah-masalah yang ada tidak semakin menumpuk. Karena kesehatan mental juga perlu dijaga, sehingga produktivitas yang kita lakukan juga tidak terhambat karena permasalahan mental tadi. Jadi, semuanya bisa lancar,” ujar Dilpa.
Dengan ikut dalam ajang seperti Mental Health Festival ini, menurut Dilpa, dapat membantu mahasiswa untuk mengekspresikan diri sekaligus menyuarakan isu-isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang berkaitan dengan kesehatan mental.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika 2021)