Mengenal Berbagai Program Studi di ITB Lewat Hasil Penelitian di Bidang Ketahanan Pangan dan Energi

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id -- Menjaga kecukupan bahan pangan dan energi adalah prioritas dan kewajiban bagi seluruh negara di dunia, bahkan juga menjadi hal krusial yang dapat mempertahankan kedaulatan sebuah negara. Contohnya, bagaimana perang Rusia dan Ukraina saat ini berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi di Eropa. Fokus Indonesia saat ini adalah mengembangkan sumber energi yang berkelanjutan dan juga terbarukan agar dapat menjamin masa depan bangsa yang lebih terjaga.

Melalui Open House Pendidikan ITB 2022 pada Minggu (5/6/2022), berbagai fakultas dan sekolah di ITB memaparkan perannya dalam menciptakan teknologi untuk mempertahankan dan mengembangkan ketahanan pangan dan energi untuk Indonesia.

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB (SITH ITB) membuka pemaparan pada acara ini dengan kontribusi SITH dalam ketahanan energi dan ketahanan pangan. Berbagai program studi di SITH ITB berkontribusi dalam mengembangkan rekayasa genetika dan molekuler mikroba, tanaman, dan alga.

Pemaparan selanjutnya dilaksanakan oleh Fakultas Teknologi Industri ITB yang berkontribusi melalui prodi Teknik Fisika, Teknik Bioenergi Kemurgi, dan Teknik Pangan yang menghasilkan sistem otomasi pertanian untuk petani, energi berbasis biomassa dan produk tepung olahan singkong bernama FERCAF. Sektor pangan juga turut dikembangkan oleh Sekolah Farmasi ITB (SF ITB) berupa pengembangan pangan fungsional yang memiliki potensi pemanfaatan selain dari nutrisinya.


Pemaparan berikutnya dilanjutkan oleh Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB (FTMD ITB) yang berkontribusi melalui program Teknik Mesin yang mengembangkan teknologi konservasi energi yang berfungsi untuk mengurangi polutan, mengurangi emisi karbon, hingga menghemat biaya. Salah satu penelitian yang dikembangkan adalah pemanfaatan ampas kopi arabika sebagai biodiesel dan karbon aktif. Selain itu, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB (FTSL ITB) juga turut berinovasi dalam mengembangkan potensi marine based sustainable and renewable energy di Indonesia.

Selain mengembangkan ketahanan energi melalui lautan, ITB juga turut mengembangkan ketahanan energi melalui daratan dan kebumian melalui Seismologi Eksplorasi dan Rekayasa dan teknologi pengeringan kopi dengan panas bumi oleh program studi Teknik Geofisika dan Teknik Geotermal, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB (FTTM ITB). Kembali mengeksplorasi perairan, program studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB (FMIPA ITB) juga mengembangkan teknologi pengolahan alga menjadi bahan bakar.

Sektor kelistrikan pun turut berkontribusi dalam mengembangkan teknologi untuk ketahanan pangan dan energi di Indonesia. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB (STEI ITB) melalui program studi Teknik Tenaga Listrik, mengembangkan gerakan inisiatif listrik tenaga surya. Program studi Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB (FITB ITB) juga berinovasi dengan menciptakan integrasi satelit observasi bumi dan sains data spasial untuk mendukung ketahanan energi dan pangan berkelanjutan.

Melalui berbagai inovasi, terobosan, dan kontribusi berbagai fakultas dan sekolah di ITB, berbagai program strategis nasional Indonesia, terutama pada sektor energi dan pangan dapat terpenuhi dan semakin maju. Selain itu, ruang kolaborasi berbagai disiplin ilmu dapat terbuka lebih luas sehingga manfaat yang dihasilkan untuk masyarakat dapat menjadi lebih besar.

Reporter: Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)