Orasi Ilmiah Prof. Iwan Inrawan Wiratmadja: Pemanfaatan Open Innovation dalam Strategi Teknologi di IKM Menuju Industri Hijau

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Prof. Dr. Ir. Iwan Inrawan Wiratmadja, D.E.A., dari Fakultas Teknologi Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB), menyampaikan orasi ilmiah tentang pemanfaatan Open Innovation dalam strategi teknologi di Industri Kecil dan Menengah (IKM) dengan tujuan mencapai industri hijau. Orasi ilmiah tersebut diselenggarakan pada Sabtu, (17/6/2023), di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha.

Sebelumnya, Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., membacakan CV Prof. Iwan. Selama kariernya, ia telah mencatatkan banyak prestasi dan kontribusi signifikan. Prof. Iwan telah menjadi sosok inspiratif bagi banyak mahasiswa dan rekan sejawatnya.

Dalam orasinya, Prof. Iwan Wiratmadja menjelaskan bahwa industri hijau merupakan industri yang berfokus pada pengembangan produk atau layanan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Di Indonesia, Industri Kecil dan Menengah (IKM) memiliki peran penting sebagai pilar ekonomi nasional. Namun, IKM sering menghadapi tantangan dalam mencapai industri hijau akibat keterbatasan sumber daya yang dimilikinya. Oleh karena itu, inovasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan industri hijau di sektor IKM.

Prof. Iwan menguraikan bahwa pemanfaatan Open Innovation, yang mengacu pada penggunaan pengetahuan untuk mempercepat inovasi internal dan memperluas pasar dengan menggunakan inovasi eksternal, dapat menjadi solusi bagi IKM dalam menghadapi tantangan tersebut. Open Innovation memungkinkan IKM untuk mengakses pengetahuan dan teknologi yang lebih luas, meningkatkan kapasitas dalam mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan, serta memperluas akses terhadap sumber daya riset dan pengembangan.

Strategi teknologi menjadi kunci dalam mencapai tujuan profitabilitas yang berkelanjutan, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan hidup.Ia menjelaskan bahwa formulasi strategi teknologi di IKM harus mempertimbangkan kapabilitas internal dan eksternal. Kapabilitas internal mencakup kemampuan teknologi dan manajemen yang dimiliki IKM, sedangkan kapabilitas eksternal berkaitan dengan hubungan dengan kompetitor, pemerintah, asosiasi industri, pemasok, dan konsumen. Dalam orasinya, Prof. Iwan menggambarkan kerangka berpikir yang mengintegrasikan kapabilitas eksternal, kapabilitas internal, dan pemanfaatan Open Innovation dalam formulasi strategi teknologi IKM menuju industri hijau.

Prof. Iwan juga menyajikan matriks rekomendasi untuk pemanfaatan Open Innovation dalam strategi teknologi IKM berdasarkan tingkat kapabilitas teknologi dan karakteristik pemilik IKM. Matriks tersebut memberikan panduan bagi IKM dengan kapabilitas teknologi rendah maupun tinggi, serta karakteristik pemilik yang kuat atau lemah, untuk memilih pendekatan Open Innovation yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dalam menutup orasinya, Prof. Iwan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukungnya dalam proses penelitian ini. Selain itu, beliau juga melakukan pembacaan kode kehormatan Guru Besar sebagai tanda penghargaan atas dedikasinya yang sekaligus mengakhiri orasi ilmiahnya.

Biografi Prof. Iwan Wiratmadja

Lahir di Bandung pada 10 Juni 1959, Prof. Iwan mengawali pendidikannya di SD Kristen Paulus I/II Bandung pada tahun 1971. Ia melanjutkan pendidikan menengahnya di SMP Negeri 5 Bandung dan SMA Negeri 3 Bandung, lulus pada tahun 1974 dan 1977. Pada tahun 1984, Prof. Iwan meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari ITB, menjadi awal dari perjalanan akademiknya yang gemilang.

Selanjutnya, Prof. Iwan melanjutkan studi di luar negeri dan meraih gelar Diplome D'Etude Approfondies (DEA) dari Ecole Supereure des Affaires, Universite Pierre Mendes-France-Grenoble II, Grenoble, Perancis pada tahun 1991. Ia juga meraih gelar Doctor (Science de Gestion) dari universitas yang sama pada tahun 1995. Pendidikan lanjutan di Prancis tersebut memberikan wawasan dan pengetahuan yang luas kepada Prof. Iwan.

Sejak memulai karier akademiknya, Prof. Iwan telah menjabat berbagai posisi penting di ITB. Ia menjadi staf pengajar Teknik Industri sejak tahun 1984 dan koordinator laboratorium Sistem Produksi Teknik Industri dari tahun 2002 hingga 2004. Pada periode yang sama, ia juga menjabat sebagai asisten direktur perencanaan, sumber daya manusia, dan keuangan.

Prof. Iwan telah berkontribusi dalam berbagai proyek dan program, termasuk sebagai Koordinator Pelaksana Program S2 TMI-Kementerian Perindustrian dari tahun 2006 hingga 2011. Selain itu, Prof. Iwan juga pernah menjabat sebagai Ketua Kelompok Keahlian Sistem Manufaktur ITB pada periode 2011-2013 dan kembali menjabat pada tahun 2018 hingga sekarang. Jabatannya sebagai guru besar dimulai pada tanggal 1 Juni 2022, mengakui kontribusi dan kepakarannya dalam bidang Sistem Manufaktur.

Prof. Iwan juga dikenal atas penelitian dan karya ilmiahnya yang berharga. Ia telah melakukan penelitian berskala internasional, salah satunya adalah program kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam bidang teknologi transportasi laut. Penelitiannya juga meliputi pengembangan model transfer teknologi terpadu, evaluasi model transfer teknologi (kasus: Tegal Industrial Park), dan teknologi transfer kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Di tingkat nasional, Prof. Iwan terlibat dalam beberapa penelitian, seperti analisis tacit knowledge terhadap inovasi dalam aktivitas pengajaran di perguruan tinggi. Ia juga terlibat dalam riset dan inovasi di ITB, termasuk reformulasi model sertifikasi tenaga ahli jasa konstruksi di Indonesia, pengembangan model adopsi e-commerce bagi UMKM manufaktur menggunakan teori difusi inovasi, dan pengembangan model efektivitas knowledge management.

Prestasi akademik dan dedikasi Prof. Iwan telah diakui dengan berbagai penghargaan. Ia menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 Tahun dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2003, 2009, dan 2018. Pada tahun 2011, Rektor ITB juga memberikan penghargaan Pengabdian 25 Tahun kepada Prof. Iwan sebagai apresiasi atas kontribusinya dalam memajukan ITB.

Reporter: Satria Octavianus Nababan (Teknik Informatika, 2021)