Orasi Ilmiah Prof. Joko Siswanto: Inovasi dalam Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dengan Teknologi Kecerdasan Buatan

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id – Pada Senin (14/10/2023), Prof. Dr. Ir. Joko Siswanto, M.P.A., dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB menyampaikan orasi ilmiah di Aula Barat ITB. Orasi beliau berjudul “Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi dengan Kecerdasan Buatan.”

Mengawali pemaparannya, Prof. Joko menguraikan evolusi pengelolaan tenaga kerja di perusahaan industri. Ia menjelaskan bahwa pada awal revolusi industri pada abad ke-18, peran Serikat Pekerja dan administrasi personalia dalam perusahaan saling melengkapi. Serikat Pekerja menentukan tingkat upah tenaga kerja, sedangkan administrasi personalia mengelola sistem pengupahan dan pelaporan.

Namun, dengan perkembangan teknologi baru, Serikat Pekerja menjadi kurang mampu melatih anggotanya untuk mengoperasikan dan memelihara teknologi baru di perusahaan. Sistem pelatihan yang sebelumnya menjadi tanggung jawab Serikat Pekerja diambil alih oleh manajemen personalia perusahaan. Manajemen SDM pun berkembang, termasuk sistem pengembangan SDM yang dikenal sebagai "sistem pelatihan penjenjangan."

Perguruan tinggi juga mulai berperan dalam pengembangan SDM, dengan banyak perusahaan dan instansi pemerintah yang mendirikan program pelatihan penjenjangan dan sekolah kedinasan. Seiring dengan globalisasi dan persaingan bisnis yang meningkat, manajemen SDM pun berkembang ke fungsi strategis, dan muncul kekhususan dalam manajemen sumber daya manusia strategis.

Selanjutnya, Prof. Joko Siswanto membahas sistem manajemen SDM berbasis kompetensi. Dia menjelaskan bahwa kompetensi adalah kemampuan yang dapat membedakan antara individu yang sukses atau berkinerja tinggi dengan yang biasa saja. Kompetensi juga dapat digunakan untuk memprediksi kinerja masa depan.

Dalam sistem manajemen SDM berbasis kompetensi, perusahaan perlu mengembangkan kamus kompetensi dan mengidentifikasi kompetensi yang diperlukan untuk setiap jabatan. “Implementasi sistem manajemen SDM berbasis kompetensi perlu mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk privasi data, bias algoritma, dan etika,” jelasnya.

Prof. Joko Siswanto menyimpulkan bahwa teknologi kecerdasan buatan perlu dimanfaatkan untuk mengembangkan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi yang lebih komprehensif dan menghadirkan potensi bagi pengembangan SDM di Indonesia.

Beliau pun menekankan pentingnya pengembangan program pendidikan multidisiplin yang terintegrasi untuk menciptakan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi yang lebih handal.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota 2019)