Pameran "Heart to Heart, Country to Country": Kebudayaan Belanda

Oleh asni jatiningasih

Editor asni jatiningasih

BANDUNG, itb.ac.id- Pameran "Heart to Heart, Country to Country", Sabtu(18/04/09), yang diselenggarakan International Student Forum (ISF) dalam kerangka acara International Day 2009 merupakan ajang mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di ITB dalam memperkenalkan kebudayaan dari negara asalnya. Bastiaan, mahasiswa asing dari Belanda yang tengah menempuh pendidikan S2 program studi Perencanaan Wilayah dan Kota bertutur mengenai kebudayaan Belanda kepada Kantor Berita.

Bangunan-bangunan di Belanda pada zaman dahulu memiliki keunikan bentuk, yaitu bagian atas dari bangunan yang menyerupai bentuk menara jam. Beberapa bangunan dilengkapi dengan kincir angin, disebut "molen", terutama pada tahun 1913. Energi angin dari Kincir dikonversikan ke bentuk energi lain untuk membuat tepung dari gandum. Tak heran, roti menjadi makanan khas dari negara ini. Di daerah selatan Belanda terdapat banyak bangunan berkincir, disebut "Kinder Dijk", yang berguna untuk mengalirkan air untuk kepentingan pembuatan lahan reklamasi.

Di kota Groningen, kota asal Bastiaan terdapat banyak restauran-restauran yang menyediakan berbagai makanan pencuci mulut dan minuman. Penduduk kota dapat memilih tempat di dalam ruangan atau di luar ruangan sambil menikmati hangatnya musim panas.    

Di Belanda, seperti diceritakan Bastiaan, peternakan menjadi aset strategis mengingat keju dan susu yang menjadi komoditas andalan negara ini. "Ada pasar keju yang dibangun sejak 1365 yang menawarkan keju berukuran sangat besar," ujar Bastiaan sambil menunjuk pada gambar dalam salah satu buku.

Hal menarik lain, yaitu perkebunan bunga Tulip yang cantik berwarna-warni. Perkebunan Tulip tumbuh subur di bagian selatan dan barat Belanda.

 

 

Foto: Google Image