Pengabdian Masyarakat Dosen MKU ITB Gencarkan Edukasi tentang Stunting di Bajawa, NTT
Oleh Maharani Rachmawati Purnomo - Mahasiswa Oseanografi, 2020
Editor M. Naufal Hafizh
NGADA, itb.ac.id — Stunting merupakan salah satu permasalahan pelik yang terjadi di Indonesia, yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fiisik dan mental. Jika hal tersebut tidak dicegah akan menghambat perkembangan produktivitas suatu bangsa di masa mendatang.
Dosen Mata Kuliah Umum (MKU) yang diketuai oleh Dr. Anuncius Gumawang Jati, M.A. melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam mencegah stunting pada balita dengan menggunakan pendekatan Protein-Based Complementary Feeding (PBCF). Kegiatan berpusat di Desa Bajawa, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), salah satu daerah dengan prevalensi gizi yang kurang baik pada anak balita (0-5 tahun).
“Pendekatan PCBF memungkinkan bayi dan balita mendapatkan makanan tambahan yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan protein mereka saat ASI (air susu ibu) tidak lagi mencukupi. Dengan fokus pada asupan protein yang memadai, PBCF bertujuan memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi balita. Edukasi mengenai pentingnya gizi anak dan dampaknya pada tumbuh kembang serta kecerdasan anak disampaikan oleh Dr. Indra Wibowo, S.Si., M.Sc. (Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati) dan Dr. Hubbi Nashrullah Muhammad, S.Farm., M.Si. (Sekolah Farmasi) di hadapan 50 masyarakat setempat,” ujar Dr. Elsa Silvia Nur Aulia, M.Pd. kepada reporter Humas ITB.
Selain menyampaikan materi dan sesi konseling, juga dilakukan layanan pengukuran tinggi badan dan berat badan bagi balita 0-60 bulan serta pemberian vitamin bagi balita. Rangkaian dihelat di Puskesmas Kelurahan Susu, Kamis (27/6/2024).
Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait gizi pada balita dan dapat mengupayakan peningkatannya. “Asupan gizi seimbang penting bagi ibu hamil dan balita demi perkembangan jasmani dan kecerdasan. Semoga upaya yang kami lakukan bisa membuat masyarakat menjadi lebih melek terhadap tumbuh kembang anak-anak mereka,” kata Dr. Nia Kurniasih, M.Hum.
Reporter: Maharani Rachmawati Purnomo (Oseanografi, 2020)