Prestasi Delegasi ITB Dominasi Olimpiade Farmasi Indonesia 2016

Oleh Anin Ayu Mahmudah

Editor Anin Ayu Mahmudah

BANDUNG, itb.ac.id - Sepuluh delegasi Sekolah Farmasi ITB (SF ITB) berhasil mempertahankan trofi bergilir Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI) sebagai juara umum pada Olimpiade Farmasi Indonesia (OFI) VIII di Padang, Sumatera Barat. Mereka adalah Albertus Ivan, Bagus Triyanto, Citta Santi, Hani Zahratunnisa, Vani Lestari (Sains dan Teknologi Farmasi 2013) dan Hana Fathin, Mellisa Stefani, Mirna Nurfitriani, Stella Harlim, dan Vania Olga (Farmasi Klinik dan Komunitas 2013). Perolehan predikat juara umum yang telah dipertahankan selama dua tahun berturut-turut merupakan hasil akumulatif prestasi yang sukses direbut delegasi SF ITB pada olimpiade tahun ini. Bagus Triyanto sukses menyabet gelar juara 1 pada bidang farmasi sains, Albertus Ivan sebagai juara 2 bidang farmasi sains, dan Vania Olga sebagai juara 3 bidang farmasi klinik. Olimpiade nasional ke-8 yang diadakan di Universitas Andalas, Padang pada Sabtu - Senin (29-31/10/16) ini merupakan ajang kompetisi tahunan yang diadakan oleh Komite Olimpiade Farmasi Indonesia (KOFI).

Sofyan, S.Si., M. Farm., Apt selaku ketua KOFI menyampaikan pada pidato pembukanya bahwa Olimpiade Farmasi Indonesia VIII ini diadakan untuk menjalin silahturahmi dan mengasah kemampuan mahasiswa farmasi se-Indonesia dalam wadah kompetisi nasional. Olimpiade tahun ini melibatkan 102 mahasiswa dari 23 universitas di Indonesia yang terbagi menjadi 56 peserta bidang farmasi sains dan 56 peserta bidang farmasi klinik. Bidang farmasi sains mengasah kompetensi peserta dalam pengetahuan formulasi, bentuk obat, dan industri farmasi, sedangkan bidang farmasi klinik memperlombakan pengetahuan peserta dalam pemilihan obat dan khasiat obat untuk pasien.

Selain kegiatan olimpiade, KOFI juga mengadakan pemilihan Putra dan Putri Farmasi Indonesia (PPFI) 2016 sebagai penghargaan untuk mahasiswa dan mahasiswi farmasi Indonesia yang memiliki prestasi akademik dan nonakademik serta karakter dan kepribadian yang baik. Peserta PPFI pun dituntut untuk peka terhadap isu kesehatan lokal maupun global. Tahun ini, PPFI 2016 mengusungkan tema &pos;Darurat Antibiotik' sebagai isu kesehatan yang krusial berkaitan dengan resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik merupakan kekebalan bakteri penyebab infeksi terhadap antibiotik. Sebelumnya, peserta harus menuangkan isi pikiran dan ide mereka mengenai usaha preventif penyebaran resistensi antibiotik dalam bentuk esai. Tiga pasang finalis PPFI 2016 pun dipilih untuk beradu kemampuan dalam mempresentasikan ide mereka. Delegasi SF ITB pun berhasil mendominasi dalam PPFI ini, Bagus Triyanto dan Vani Lestari Pratiwi  (Sains dan Teknologi Farmasi 2013)  berhasil menyandang gelar Putra dan Putri Farmasi Indonesia.

OFI dan PPFI, Kompetisi Farmasi Bergengsi

Olimpiade nasional ini diselenggarakan pertama kali di Universitas Andalas, Padang pada tahun 2009. Kompetisi ini menjadi wadah antarmahasiswa untuk saling tukar informasi berkaitan dengan perkembangan IPTEK kefarmasian. Dirjen DIKTI pun mendukung terselenggarakannya OFI dengan memberikan piala bergilir untuk peserta perguruan tinggi yang memperoleh juara umum. Seiring dengan perkembangan IPTEK, kompetensi mahasiswa yang diuji pun semakin luas. Hal ini diimplikasikan dalam sistem olimpiade yang diterapkan setiap tahunnya. Pada tahun ini terdapat tiga tahapan kompetisi yang diterapkan, yaitu babak penyisihan untuk memilih 10 peserta terbaik, babak semifinal untuk memilih 5 finalis, dan babak final untuk memperebutkan gelar juara.

Antusiasme mahasiswa farmasi yang tinggi tercermin dari semakin banyaknya peserta OFI dan universitas baru yang berpartisipasi. Hal ini sangat diharapkan pada OFI IX yang diselenggarakan di Garut. "Saya berharap mahasiswa ITB dapat termotivasi untuk berprestasi. Banyak kesempatan lomba yang tersedia, namun umumnya mahasiswa kurang percaya diri. Saya percaya tantangan bukanlah untuk dihindari, namun untuk dihadapi karena sangat bermanfaat untuk pengembangan diri kita," tutup Bagus.

Kontributor resmi:

Citta Santi (Sains dan Teknologi Farmasi 2013)

Sumber foto: @ofi8_2016 (instagram) dan dokumen pribadi