Ratusan Pengusaha Indonesia dan Belgia Hadiri Bandung Halal Workshop Salman ITB

Oleh Yasmin Aruni

Editor Yasmin Aruni

BANDUNG, itb.ac.id - Sebagai sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, kehalalan produk merupakan hal yang amat penting. Walaupun begitu, masih banyak muslim Indonesia yang tidak terlalu meneliti kehalalan sebuah produk. Dalam usaha untuk meningkatkan pemahaman atas konsep kehalalan sebuah produk,  Salman ITB bekerja sama dengan Halal Club Brussels, Belgia untuk menggelar Bandung Halal Workshop bertajuk "Bridging Halal Markets" pada Jumat (18/3/16), bertempat di Halal Center Salman ITB. Acara ini dihadiri oleh ratusan pengusaha dari Indonesia dan Belgia.

Ketua Harian Salman, Dr. Ir. Syarief Hidayat mengatakan bahwa workshop difokuskan pada upaya menghadapi tiga kerja sama Academics, Business, Government (ABG) di tingkat internasional, di antaranya adalah kemampuan perguruan tinggi dalam mengembangkan IPTEK Halal, lembaga pemerintahan untuk mengembangkan prasarana pendukung, serta pihak industri dan bisnis untuk mengembangkan Klub Halal guna memfasilitasi ekspor dan investasi.

Dalam workshop ini, para pakar asal Indonesia diundang untuk mempresentasikan beberapa aspek industri halal, seperti riset di universitas khususnya yang berkaitan dengan kehalalan, keterlibatan negara dalam pelaksanaan UU No 33/2014 tentang Jaminan Produk Halal, serta membahas peluang bisnis halal Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Selain itu, pakar dari Eropa turut menjelaskan perkembangan industri halal di Indonesia seperti PROGENUS, serta teknologi qPCR yang mampu mendeteksi kandungan zat haram.

"Kerja sama pemerintah swasta (public private partnership), yaitu ARDEMAC, akan mempresentasikan purwarupa platfor Penasehat Halal yang akan mendukung proses sertifikasi halal. Selain itu, Halal Club Brussels akan mempresentasikan anggota dan aktivitasnya," tutur Syarief.

Sumber berita dan dokumentasi: Tribun Jabar, jabarprov.go.id