Steven Yang : How To Win A Job In A Challenging Market
Oleh Vernida Mufidah
Editor Vernida Mufidah
Dwi Wahyu Sasongko sebagai dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) membuka acara ini dengan sambutan dan ucapan terima kasih kepada Steven Yang telah hadir dalam acara ini. Moderator dalam acara ini adalah Joko Siswanto, dosen dari prodi Teknik Industri ITB. Steven Yang dengan atraktif menjelaskan bagaimana menulis curicullum Vitae (CV) dengan baik, dari mulai surat lamaran pekerjaan dan apa saja yang harus dicantumkan dalam CV. Dalam menulis surat lamaran pekerjaan, Steven menyarankan agar surat tersebut mudah untuk dibaca, tidak merupakan sebuah essay, tidak mengulang kata-kata yang ada. Selain itu dalam surat lamaran harus dicantumkan beberapa hal yang penting, yaitu :
- Sumber mendapatkan informasi pekerjaan
- Alasan mengapa hal itu menarik
- Kemampuan unik pelamar
- Waktu yang tersedia untuk interview
Marketing Tools
Sebuah resume atau CV adalah marketing tools yang sangat penting untuk mendapatkan pekerjaan. Steven Yang mengutarakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan resume yaitu mudah dibaca, huruf yang dipakai konsisten, warna yang sesuai, dan jangan terlalu berbeda dengan CV orang lain.
Dalam menulis CV kadang seorang pelamar kerja apalagi seorang mahasiswa yang baru lulus mencantumkan hal-hal yang tidak penting seperti status, alamat dan hobi. Selain itu email yang dicantumkan haruslah email formal dengan menggunakan nama asli, contohnya amy.wong@gmail.com. Kemampuan yang dituliskan dalam CV juga harus sesuai dengan apa yang diminta perusahaan. Dan hal yang tidak kalah penting adalah pemakaian voice mail, sehingga apabila ada telepon dari perusahaan tersebut pada waktu sibuk, perusahaan tersebut dapat meninggalkan pesan. Hal ini menurut Steven Yang sangat penting, karena menunjukkan keprofesionalan seorang pekerja.
Menghadapi Interview
Interview adalah sesuatu yang penting dalam menilai seorang pelamar kerja, di sini dilihat bagaimana kesungguhan pelamar terhadap perusahaan tersebut. Tipe interview pada dasarnya sama, terdiri dari tiga bagian yaitu pembukaan, isi dan penutupan.Pembukaan interview merupakan suatu langkah yang penting, karena pada 5 menit pertama interview akan dilihat bagaimana bahasa tubuh dan kepercayaan diri pelamar. Yang mengatakan bahwa jabat tangan pada saat pembukaan adalah kunci sukses menunjukkan kepercayaan diri, menjabat tangan dengan penuh keyakinan dan tegas akan menggambarkan bahwa seseorang itu percaya diri. Di samping itu tempo suara haruslah sesuai, jangan terlalu cepat dan terlalu lambat agar jawaban dalam setiap interview mudah dimengerti.
Bagian yang terpenting adalah bagian isi. Di bagian ini akan ditanyakan beberapa jenis pertanyaan. Jenis pertanyaan pertama adalah apa dan mengapa, contohnya mengapa anda ingin bekerjadi perusahaan ini? Jenis pertanyaan kedua adalah pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak. Para pelamar muda biasanya menjawab pertanyaan ini dengan panjang lebar, padahal yang diinginkan adalah jawaban yang sesuai fakta.
Jenis pertanyaan terakhir adalah permasalahan. Dimana akan diberikan sebuah permasalahan untuk diselesaikan. Pertanyaan ini diperlukan untuk melihat gambaran pelamar dan bagaimana cara membuat keputusan. Dalam menghadapi pertanyaan ini Steven Yang menyarankan metode SMART yang terdiri dari
Spesific, Measurable, Action-oriented, Result based, dan Time bound. Jawaban dengan metode SMART ini justru yang lebih diharapkan perusahaan-perusahaan.
Pada bagian terakhir interview yaitu penutupan, seorang pelamar diperbolehkan untuk menanyakan apa saja mengenai pekerjaan dan perusahaan tersebut. Tetapi jangan sampai menanyakan berapa pendapatan yang akan didapat karena hal itu tidak sopan. Terakhir janganlah lupa untuk berterima kasih kepada orang yang telah mewawancara.
Di akhir acara ini Steven Yang menegaskan apa saja yang menjadi kekurangan orang asia dalam interview, yaitu pemalu dan artikulasi dalam berbahasa Inggris yang tidak bagus. Yang pun berpesan, "Think good, be good, it will come" dalam menghadapi interview.