STKSR 2016: Kembangkan Teknologi Untuk Sinergisasi Food, Energy, and Water
Oleh Irfaan Taufiiqul Rayadi
Editor Irfaan Taufiiqul Rayadi
Awal Keberjalanan
Pendidikan Teknik Kimia pertama hadir di Indonesia pada tahun 1941 dan diawali di kampus ITB ini. Program Studi Teknik Kimia awalnya dibuka untuk menyediakan insinyur bagi industri berbasis pertanian yang saat itu sedang berkembang pesat. Sejak tahun tersebut, hadir 45 Departemen Teknik Kimia di Indonesia dengan berbagai bidang keahliannya masing-masing.
Seminar yang digelar dua tahunan ini dinamai "Soehadi Reksowardojo" sebagai bentuk penghargaan atas jasa beliau dalam memajukan pendidikan tinggi Teknik Kimia di Indonesia. Seminar yang mulai digelar sejak tahun 1991 ini diselenggarakan mahasiswa dan staf dosen Teknik Kimia ITB. Di tahun 2016, seminar ini digelar dengan tema Food, Energy, and Water.
Acara yang dibuka pada Kamis ini diawali oleh laporan dari ketua panitia 75 tahun Teknik Kimia, Assoc. Prof. Irwan Noezar, serta presentasi dari POKJA (Kelompok Kerja) Energi. Acara pun resmi dibuka oleh pidato yang disampaikan Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA lalu upacara pembukaan oleh Ketua Panitia STKSR, Prof. Tjandra Setiadi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari keynote speakers' yang diundang dari berbagai penjuru dunia. Beberapa diantaranya yakni Prof. Koichi Fujie (Yokohama National University, Japan), Prof. Hamdani Saidi (Universiti Teknologi Malaysia), dan Prof. Johan Sanders (Wageningen University). Ketiganya menyampaikan penelitiannya di bidang keahlian masing-masing. Acara di hari pertama lalu dilanjutkan dengan parallel session dan Gala Dinner di malam harinya.
Di hari kedua, acara diawali dengan parallel session yang diadakan di Aula Timur. Setelah sesi istirahat, STKSR 2016 dilanjutkan di Aula Barat. Prof. Sebastien Rauch (Chamers University, Sweden) Assoc. Prof. Subagjo (Institut Teknologi Bandung), serta Prof. H.J. Erik Heeres (University of Groningen, the Netherlands) sebagai keynote speakers' di hari kedua masing-masing menyampaikan tentang penelitiannya.
Sebelum berakhir, STKSR 2016 pun mengadakan Stadium Generale yang disampaikan oleh Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.
Acara pun diakhiri dengan pengumuman poster terbaik, paper terbaik, presenter terbaik, serta young scientist award. STKSR 2016 digelar untuk membentuk sinergi yang komprehensif antara berbagai aspek, berkomitmen untuk terus memajukan dunia research and development, serta menjalin hubungan baik antara sesama peneliti di bidang Teknik Kimia. Diharapkan melalui seminar internasional ini, mahasiswa, serta peserta acara lain, dapat menyerap informasi sebanyak-banyaknya mengenai isu food, energy, dan water.