Tengah Dikaji Pemerintah, Apa itu Family Office dan Benefitnya bagi Indonesia?

Oleh Bashravie Thamrin - Mahasiswa Manajemen, 2024

Editor Anggun Nindita


Dok Humas ITB/ Bashravie Thamrin

Bagi sebagian orang, mengelola keuangan pribadi saja dapat menjadi sebuah tantangan tersendiri. Terlebih, jika kita berbicara mengenai keluarga dengan kekayaan yang berlimpah, atau yang sering kita sebut dengan crazy rich.

Di sinilah peran family office menjadi dibutuhkan. Sebagai informasi, family office adalah entitas swasta yang dibentuk oleh keluarga besar untuk mengelola kekayaan mereka, menyediakan berbagai layanan keuangan dan manajemen, termasuk pengelolaan investasi, perencanaan pajak, perencanaan warisan, dan administrasi filantropi.

Mengingat kini semakin banyak bermunculan crazy rich di Tanah Air, Pemerintah Indonesia pun kini berencana membuka family office dalam mengelola kekayaan para crazy rich tersebut.

Presiden Joko Widodo pun telah menginstruksikan pembentukan tim khusus yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk mengkaji skema investasi family office di Indonesia.

Lantas, apakah sistem family office ini dapat diterapkan di Indonesia?

Dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Risiko Bisnis dan Keuangan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Dr. Raden Aswin Rahadi, S.T, MBA., pun angkat bicara soal ini. Menurutnya tujuan dari adanya family office ini untuk mempertahankan dan meningkatkan kekayaan keluarga dari generasi ke generasi.

"Tentunya dengan meminimalkan risiko dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi," ujarnya pada Kamis (4/7/2024).

Dok Humas ITB/ Bashravie Thamrin

Dr. Aswin menambahkan bahwa negara-negara seperti Singapura, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa telah lama memiliki pengalaman dengan family office. Banyak keluarga besar di negara-negara tersebut menggunakan layanan ini untuk mengelola kekayaan mereka dengan lebih efektif.

Melalui penerapan family office, Indonesia dapat mengadopsi manfaat seperti struktur organisasi yang jelas dan transparan untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas, diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan keuntungan, serta mempekerjakan profesional berpengalaman dalam bidang investasi, hukum, dan perpajakan. Penggunaan teknologi terkini juga penting untuk meningkatkan pengelolaan kekayaan dan akses informasi yang cepat.

Dr. Aswin melihat pembentukan family office sebagai langkah positif yang dapat memberikan banyak manfaat bagi konglomerasi dalam mengelola kekayaan mereka secara lebih terstruktur dan profesional. Namun, ia juga menekankan perlunya mengatasi kekhawatiran terkait transparansi, regulasi, serta biaya operasional.

"Menjadi penting untuk mengevaluasi regulasi dan birokrasi yang berlaku agar dapat mendukung keberadaan mereka, seperti yang dilakukan Singapura untuk menarik minat mereka," lanjut Dr. Aswin.

Menurut Dr. Aswin, pembentukan family office dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia melalui peningkatan investasi dalam negeri, peningkatan keahlian di sektor keuangan, dan stabilitas pasar keuangan.

Dengan mengalokasikan dana yang dikelola ke berbagai sektor ekonomi, family office dapat meningkatkan investasi dalam negeri, mendorong perkembangan profesional di sektor keuangan, dan meningkatkan standar pengelolaan kekayaan di Indonesia. Manajemen risiko yang lebih baik juga berkontribusi pada peningkatan stabilitas pasar keuangan.

Pemerintah berencana menempatkan family office di dua lokasi, yaitu Bali dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Bali dipilih karena telah memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sementara IKN diharapkan menjadi pusat pemerintahan baru yang mendorong pertumbuhan di Indonesia Timur.

Selain itu, Dr. Aswin berpendapat bahwa Batam sebaiknya dipertimbangkan sebagai lokasi family office lokasinya yang karena strategis untuk bisnis dan memiliki iklim investasi yang mendukung.

Meski begitu, beliau mengungkapkan bahwa penempatan family office di IKN dapat menjadi kontradiktif dengan memisahkan pusat ekonomi di Jakarta dan pusat pemerintahan di IKN. Hal ini disebutnya dapat berpotensi menjadikan kondisi IKN crowded, seperti di Jakarta.

Konsep family office ini umumnya diperuntukkan bagi keluarga dengan kekayaan yang cukup besar. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan aman, konsep family office pun mulai beradaptasi dengan lingkungan dan kebutuhan yang ada.

Reporter: Bashravie Thamrin (Manajemen, 2024)