Tim Mahasiswa ITB Raih Penghargaan Best Defender Tingkat Nasional di Gemastik 2023

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Tiga mahasiswa yang tergabung dalam Tim Jejaring Jagat Jembar Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih penghargaan Best Defender pada Lomba Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) 2023 Divisi Cyber Security. Best Defender adalah penghargaan bagi tim yang berhasil mempertahankan sistem dengan cara yang paling aman.

Tiga mahasiswa tersebut adalah Marcellus Michael Herman Kahari (Teknik Informatika), Amar Fadil (Teknik Informatika), dan Faris Maganthis (Teknik Telekomunikasi). Mereka melakukan serangkaian kegiatan hingga masuk ke babak final. Babak final diadakan di Universitas Brawijaya pada Selasa-Sabtu (12-16/09/2023). Hanya 20 tim terbaik dari 253 peserta kategori Cyber Security yang melaju ke babak final.

Lomba Cyber Security merupakan salah satu cabang dari 11 lomba di Gemastik 2023. Tujuan lomba ini untuk menguji kemampuan peserta mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah keamanan siber pada sistem atau jaringan komputer. Peserta ditantang melakukan peretasan sistem, pengujian keamanan aplikasi web atau mobile, analisis forensik, atau pemecahan masalah keamanan jaringan.

Lomba ini terdiri atas 2 tahapan yaitu penyisihan dan final. Format babak penyisihan berupa Capture the Flag (CTF), sementara babak final dilakukan dalam 2 sesi, yaitu kompetisi (Attack-Defense) dan presentasi.

Saat kompetisi, setiap tim mendapatkan sistem yang rentan dan diberi waktu untuk memperbaikinya. Mereka pun harus mencari flag lawan dan mempertahankan flag masing-masing agar tidak diketahui. Pada tahap presentasi, peserta diminta melakukan pemaparan hasil write-up.

Pada wawancara Jumat (22/09/2023), ketiga mahasiswa berprestasi ITB itu mengatakan seputar persiapan hingga Tim Jejaring Jagat Jembar yang merupakan bahasa Indonesia dari World Wide Web (WWW) itu mendapatkan penghargaan.

Saat masa persiapan, mereka tidak hanya mengandalkan dasar ilmu pengetahuan yang didapatkan selama kuliah. Meski membantu mengetahui strategi mempertahankan dan meyerang sistem, mereka tetap belajar baik secara mandiri hingga berdiskusi dengan kakak tingkat yang pernah mengikuti ajang serupa. Mereka pun banyak mengeksplorasi hal-hal yang belum diajarkan.

Lomba ini memberikan banyak kesan bagi tim tersebut. Amar mengaku sejumlah hal baru dia hadapi saat lomba. Hal ini memotivasinya untuk mengetahui lebih banyak hal lagi. “Belajar hal-hal baru di luar akademik, dan penasaran akan ilmu pengetahuan,” ungkap Amar.

Sementara itu, Faris mengaku harus memanajemen waktu dengan baik karena saat lomba dia memiliki kesibukan lain di kampus. Namun, hal itu terbayar dengan penghargaan yang dia dan teman-temannya terima. Setelah mengikuti lomba tersebut, Faris mengaku ingin belajar di bidang keamanan siber, terutama jaringan.

Adapun hal berkesan bagi Michael yaitu ketika berhasil menyelesaikan soal-soal yang baru dan belum pernah dipelajari sebelumnya.

Dengan keberhasilan tersebut, mereka berpesan untuk belajar dari berbagai sumber, menyusun strategi yang matang, dan rajin mengeksplorasi berbagai kemungkinan terkait dengan bidang yang digeluti.

Reporter: Gishelawati (Astronomi, 2019)

Editor: M. Naufal Hafizh