Tingkatkan Akuntabilitas Keuangan, ITB Bekerja Sama dengan BPKP
Oleh Nofri Andis
Editor Nofri Andis
BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung menjalin kerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan untuk meningkatkan akuntabilitas keuangan internal. Kerjasama tersebut tertuang dalam nota kesepahaman yang diteken oleh Rektor ITB Prof. Akhmaloka dan Kepala BPKP Prof. Mardiasmo pada Kamis (8/12).
Kerja sama tersebut meliputi: pendampingan implementasi manajemen keuangan, pendampingan implementasi manajemen kinerja, dan pendampingan pengadaan barang dan jasa.
"Kerja sama ini dilakukan agar semua kegiatan di ITB lebih akuntabel. Kita memerlukan partner atau instansi lain agar meningkatkan kinerja kita," kata Akhmaloka.
Beliau mengatakan, dalam urusan pemantauan keuangan ITB harus terus belajar. Terlebih, dana pembangunan di ITB tahun depan mencapai angka Rp. 300 Milyar. "Pada 2013 akan lebih besar lagi karena kita sedang membangun kampus di Jatinangor," kata dia.
Proses belajar melalui kerja sama ini juga penting mengingat ITB tidak memiliki fakultas yang khusus mempelajari masalah keuangan. "Suatu kehormatan bagi ITB bisa bekerja sama langsung dengan BPKP," kata Akhmaloka.
Selama ini ITB telah memiliki perangkat rektor yang bertugas mengawasi seluruh kegiatan dalam ITB yaitu Satuan Pengawas Internal. Berdasarkan audit dari pemerintah pun, ITB telah mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), predikat yang sangat baik.
Setelah nota kesepahaman ditandatangani, Kepala BPKP Prof. Mardiasmo memberikan ceramah singkat mengenai Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Selain itu, beliau juga berbicara mengenai pilar-pilar yang harus dipegang oleh seorang pemangku tanggung jawab besar seperti rektor agar tidak terjebak ke dalam situasi yang tidak diinginkan.
"BPKP datang ke ITB agar bisa membantu dan mendampingi," kata Mardiasmo.
foto: yayat-itb
"Kerja sama ini dilakukan agar semua kegiatan di ITB lebih akuntabel. Kita memerlukan partner atau instansi lain agar meningkatkan kinerja kita," kata Akhmaloka.
Beliau mengatakan, dalam urusan pemantauan keuangan ITB harus terus belajar. Terlebih, dana pembangunan di ITB tahun depan mencapai angka Rp. 300 Milyar. "Pada 2013 akan lebih besar lagi karena kita sedang membangun kampus di Jatinangor," kata dia.
Proses belajar melalui kerja sama ini juga penting mengingat ITB tidak memiliki fakultas yang khusus mempelajari masalah keuangan. "Suatu kehormatan bagi ITB bisa bekerja sama langsung dengan BPKP," kata Akhmaloka.
Selama ini ITB telah memiliki perangkat rektor yang bertugas mengawasi seluruh kegiatan dalam ITB yaitu Satuan Pengawas Internal. Berdasarkan audit dari pemerintah pun, ITB telah mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), predikat yang sangat baik.
Setelah nota kesepahaman ditandatangani, Kepala BPKP Prof. Mardiasmo memberikan ceramah singkat mengenai Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Selain itu, beliau juga berbicara mengenai pilar-pilar yang harus dipegang oleh seorang pemangku tanggung jawab besar seperti rektor agar tidak terjebak ke dalam situasi yang tidak diinginkan.
"BPKP datang ke ITB agar bisa membantu dan mendampingi," kata Mardiasmo.
foto: yayat-itb