Sambutan Rektor dalam Sidang Terbuka Institut Teknologi Bandung dalam rangka Wisuda Kedua Tahun Akademik 2022/2023
Berkontribusi dengan Pertukaran Pengetahuan
Yang saya hormati,
Pimpinan dan Anggota Majelis Wali Amanat,
Pimpinan dan Anggota Senat Akademik,
Pimpinan dan Anggota Forum Guru Besar,
Segenap Dosen dan Tenaga Kependidikan,
Seluruh Wisudawan,
Bapak/Ibu Hadirin,
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua.
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT dan disertai rasa bangga, saya sampaikan selamat kepada seluruh wisudawan Program Doktor, Program Magister, Program Sarjana serta Program Profesi, dalam Prosesi Wisuda Kedua Institut Teknologi Bandung Tahun Akademik 2022/2023.
Pada hari ini, Saudara menyandang sebuah gelar akademik baru dari ITB, sebagai bentuk pengakuan terhadap kompetensi yang telah berhasil Saudara raih. Dengan menyandang gelar yang baru tersebut, Saudara kini mengemban tanggung jawab baru yang lebih tinggi daripada sebelumnya, untuk bisa berkiprah dan memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.
Saya percaya bahwa menjalani dan menyelesaikan studi akademik dalam situasi krisis karena pandemi Covid-19 menimbulkan tantangan tersendiri. Tantangan yang tidak mudah untuk dihadapi. Namun dengan kerja keras, ketabahan dan kesabaran Saudara, serta dukungan moral dan doa dari segenap keluarga dan kerabat, Saudara telah berhasil menghadapi tantangan tersebut.
Untuk itu, mari kita sama-sama panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas Perlindungan, serta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua.
Para wisudawan yang saya banggakan,
Ke depan, Saudara akan memasuki fase baru dalam kehidupan karir Saudara, apakah itu di lembaga pemerintahan, di perusahaan swasta, di lembaga non-pemerintahan, di lembaga penelitian atau pendidikan tinggi, di badan internasional, di organisasi-organisasi lain, ataupun menjadi seorang wirausahawan/wati.
Memasuki fase baru dalam perjalanan karir Saudara tersebut, kata kuncinya adalah ‘memberikan kontribusi’. Kompetensi yang telah Saudara raih selama menempuh studi di ITB, tentunya merupakan modal utama untuk bisa memberikan kontribusi tersebut. Tetapi ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian kita untuk bisa meraih keberhasilan dalam menempuh perjalanan karir.
Kita semua meyakini peranan penting dari ilmu pengetahuan untuk menggerakkan perubahan dan meraih kemajuan-kemajuan. Pada hari ini, dengan semakin intensifnya hubungan-hubungan antar-individu/organisasi di berbagai bidang, seiring dengan meluasnya pemanfaatan teknologi digital, perputaran/sirkulasi pengetahuan telah berlangsung secara sangat cepat dan menjangkau berbagai pihak.
Pengetahuan kini tumbuh dan berkembang di mana-mana, di berbagai perusahaan besar, menengah dan kecil, di berbagai organisasi pemerintahan dan non-pemerintahan, serta di kelompok-kelompok masyarakat sipil dan netizens. Perkembangan demikian ini menimbulkan peluang baru, sekaligus tantangan baru.
Dalam situasi seperti ini, ‘pertukaran pengetahuan’ menjadi sebuah faktor kunci dalam penciptaan nilai tambah (added value) ataupun menjawab permasalahan (problem-solving).
Pengetahuan kini tumbuh dan berkembang di mana-mana, dalam berbagai situasi yang spesifik: di kampus, di lembaga penelitian, di perusahaan swasta, di organisasi pemerintahan, di komunitas-komunitas, dan di media sosial. Meskipun demikian, dalam kondisi saling terisolasi satu dari yang lain, pengetahuan belum bisa menjadi sumber perubahan (agent of change). Untuk bisa mendorong penciptaan nilai tambah ataupun menjawab permasalahan, dibutuhkan pertukaran pengetahuan (knowledge exchange) baik di antara individu di dalam sebuah organisasi, maupun di antara orgaisasi-organisasi. Jadi, meskipun pengetahuan dan kompetensi akademik yang kita miliki merupakan modal yang penting, penciptaan nilai tambah membutuhkan interaksi sosial dan pertukaran pengetahuan secara terus-menerus.
Untuk menuju pada penciptaan nilai tambah ataupun menjawab permasalahan, pertukaran pengetahuan perlu diarahkan pada penggalian (exploration) kebutuhan (need) dari para mitra kita, dan mempertemukan kebutuhan tersebut dengan pengetahuan/kompetensi yang kita miliki. Langkah ini melibatkan proses penggalian, karena ‘kebutuhan’ itu bukanlah sesuatu yang ‘sudah jelas’, yang dapat diketahui lewat mekanisme ‘tanya-jawab’. Memahami kebutuhan dan merumuskan permasalahan memerlukan penggalian dan pembelajaran lewat dialog-dialog. Sering kali hal ini melibatkan cara pandang yang beraneka ragam. Pencarian solusi atas kebutuhan/masalah yang dihadapi mitra-mitra, tidak bisa dilakukan dengan cara ‘pemetaan one-on-one’ antara satu kebutuhan/masalah dan satu jenis pengetahuan/kompetensi. Kebutuhan/masalah di ‘dunia nyata’ tidak mengenal ‘kotak-kotak’ disiplin keilmuan. Jadi, kebutuhan/masalah di dunia nyata perlu digali dan dipahami dengan pendekatan lintas-disiplin, lintas-kepakaran, dan solusi atas masalah tersebut membutuhkan berbagai kompetensi secara terpadu. Dengan perkataan lain, identifikasi kebutuhan/masalah dan pencarian solusi perlu dilakukan melalui pertukaran pengetahuan secara sistematis dan kolaboratif. Pertukaran pengetahuan bukanlah proses yang sama dengan pertukaran informasi. Pertukaran pengetahuan merupakan interaksi sosial dan komunikasi, yang dilakukan atas dasar keterbukaan dan saling percaya, serta bersifat konsultatif.
Dengan perkataan lain, pertukaran pengetahuan merupakan proses yang manusiawi dan berbudaya, alih-alih sebatas bersifat formal dan mekanistis. Para mitra yang Saudara jumpai di lingkungan kerja merupakan pihak-pihak yang datang dari beraneka ragam lingkungan budaya, dengan cara pandang, nilai dan tradisinya masing-masing, serta memiliki tujuan-tujuan tertentu. Di sini terdapat perbedaan dan keanekaragaman. Penting bahwa keanekaragaman tersebut kita pahami dan hormati. Penting juga kita menyadari bahwa kita pun memegang nilai, tradisi dan sikap (stand point) tertentu, yang mungkin berbeda dari mitra-mitra yang kita temui. Oleh karena ini, pertukaran pengetahuan memerlukan adanya soft skill, yaitu kemampuan untuk berinteraksi, berkomunikasi dan berkolaborasi secara manusiawi dan berbudaya. Jadi, untuk bisa berkontribusi di lingkungan kerja Saudara nanti, penting bagi Saudara untuk terus-menerus terlibat dalam interaksi dan pertukaran pengetahuan, serta berkolaborasi dalam menjawab kebutuhan/masalah. Jika hal ini Saudara tempuh dengan niat yang kuat untuk berkontribusi, maka dari waktu-ke-waktu soft skill yang Saudara miliki akan mengalami perkembangan dan penguatan.
Para wisudawan yang saya banggakan,
Bapak/Ibu yang saya hormati,
ITB melalui Kantor Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi (WRRI) tengah menjalankan program Penguatan Budaya Ilmiah Unggul (BIU) ITB. Program tersebut dirancang dan diimplementasikan dengan pertimbangan, antara lain:
i) penelitian dan budaya ilmiah merupakan karakteristik yang esensial dari perguruan tinggi sebagai institusi pengetahuan (knowledge institution), yang pada gilirannya menentukan kapasitas, kapabilitas dan fungsi perguruan tinggi;
ii) penelitian merupakan “darah hidup intelektual” (intellectual life blood) yang menentukan kemajuan dan pemutakhiran pengetahuan, serta menjadi fondasi bagi inovasi, yang mendukung penciptaan nilai tambah di masyarakat.
Budaya ilmiah juga penting untuk menjadi fondasi bagi pertukaran pengetahuan, baik di dalam kampus, maupun di berbagai organisasi di luar kampus. Dalam suatu masyarakat yang memiliki budaya ilmiah, seluruh anggota masyarakat terlibat dalam berbagai bentuk interaksi, pertukaran pengetahuan, serta berkolaborasi dalam kerangka upaya untuk menciptakan nilai tambah atau menjawab permasalahan yang dihadapi. Ini semua dilakukan dengan disertai sikap yang menjunjung tinggi kejujuran, keterbukaan, kesetaraan, dan kemajuan/keunggulan bersama. Selain ini, dengan memiliki budaya ilmiah, suatu masyarakat akan memiliki kemampuan untuk menggali peluang-peluang yang ditimbulkan melalui digital connectivity. Saya percaya bahwa suatu Transformasi Digital akan meraih keberhasilan yang lebih tinggi, bila didukung dengan upaya penguatan budaya ilmiah di berbagai elemen di masyarakat.
Sebagai penutup, ijinkan pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan selamat merayakan masa suci Paskah kepada segenap hadirin pemeluk agama Kristen, serta selamat menjalankan ibadah shaum Ramadhan kepada segenap hadirin pemeluk agama Islam.
Kepada seluruh wisudawan, sekali lagi saya ucapkan selamat atas keberhasilan Saudara. Ijinkan saya untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada para orang tua Saudara yang telah memercayakan putra-putrinya kepada kami guna menempuh pendidikan di ITB.
Saya berharap Saudara dapat terus berkarya, menjaga dan menyebarluaskan budaya ilmiah—sebagai ‘duta budaya ilmiah ITB’, terlibat dalam interaksi dan pertukaran pengetahuan di berbagai lingkungan kerja, serta senantiasa meningkatkan semangat kepemimpinan dan solidaritas demi memberikan sumbangsih yang nyata bagi bangsa dan negara Indonesia.
Prestasi Saudara adalah prestasi ITB, prestasi ITB adalah prestasi Saudara—in harmonia progressio.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih senantiasa melimpahkan Rahmat dan Karunia kepada kita dan seluruh bangsa Indonesia, sehingga kita dapat secara bersama-sama mewujudkan pemulihan ekonomi, dan meraih kehidupan bersama yang lebih baik. Aamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bandung, 8 April 2023
Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.
Rektor Institut Teknologi Bandung