Pidato Pelantikan Rektor

Yang terhormat,
Gubernur Jawa Barat,
Perwakilan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Pimpinan dan Anggota Majelis Wali Amanat ITB,
Pimpinan dan Anggota Senat Akademik ITB,
Segenap Sivitas Akademik ITB,
Segenap Tamu Kehormatan,
Para Undangan,


Selamat pagi, salam sejahtera,
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pertama-tama, mari kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Atas Rahmat-Nya, kita dapat berkumpul di hari yang baik ini dalam keadaan sehat.


Kepada para tamu undangan, selamat datang di kampus kami, terima kasih telah berkenan meringankan langkah untuk hadir dalam acara ini.
Mendapatkan kesempatan berdiri di podium ini, sungguh merupakan kehormatan yang tinggi bagi saya dan keluarga.
Kepada Majelis Wali Amanah, Senat Akademik, dan seluruh sivitas akademika ITB, terima kasih yang sedalam-dalamnya atas amanah yang diembankan kepada saya. Saya akan menjalankan amanah yang sangat berharga tersebut dengan terus-menerus memberikan kinerja terbaik dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan hati, dedikasi, integritas dan optimisme, insya’ Allah.
Berbagai capaian yang telah diraih ITB di masa kepemimpinan Bapak Prof. Kadarsah Suryadi adalah modal yang penting bagi kita semua, untuk melangkah ke depan. Terima kasih yang dalam, serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepemimpinan Bapak.


Para hadirin yang saya muliakan,
Sejak memutuskan untuk berpartisipasi dalam Proses Pemilihan Rektor ITB pada Agustus 2019 yang lalu, saya mendapatkan kesempatan yang sangat berharga untuk mengenal lebih dekat seluruh elemen kampus ITB, para alumni, serta berbagai komponen masyarakat yang terkait.
Dari berbagai kesempatan itu saya menangkap suatu pesan yang penting, bahwa sangat banyak pihak yang mencintai ITB, menaruh harapan yang tinggi pada ITB dan senantiasa siap mendukung ITB.


ITB adalah wujud kesatuan kolektif dari segenap insan intelektual, yang memiliki dedikasi tinggi dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) serta sosial dan humaniora, melalui kegiatan tridharma. Dalam perjalanan kiprahnya, ITB telah berkontribusi melahirkan banyak pemimpin di berbagai area kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai kampus, ITB adalah wadah yang nyaman dan kondusif bagi berbagai kegiatan intelelektual dan kebudayaan dengan atmosfer akademik yang terbuka terhadap pertukaran gagasan dan pengalaman, pemikiran-pemikiran kritis dan visioner, disertai sikap yang menjunjung tinggi kebebasan akademik dalam keanekaragaman keilmuan dan budaya.
Memahami dengan baik potensi dan peranan ITB tersebut, serta harapan-harapan masyarakat akan kontribusi ITB, saya menerima amanah sebagai Rektor ITB periode 2020-2025 sebagai suatu hal yang sangat bernilai, dengan disertai kerendahan dan ketulusan hati, serta semangat dan optimisme yang tinggi.


Saya percaya, dengan senantiasa menjaga kebersamaan dalam ke-beranekaragam-an, tradisi in harmonia progressio akan bisa bertahan hingga seratus tahun ke depan, dan masa-masa berikutnya.
Sebagai rektor yang akan memimpin ITB pada periode 2020-2025, I have big shoes to fill. Saya siap dan akan senantiasa berupaya untuk memberikan kinerja terbaik, seperti yang telah diteladankan oleh Prof. Doddy Tisna Amidjaja (alm), Prof. Iskandar Alisjahbana (alm), Prof. Soedjana Sapi’ie, Prof. Hariadi Soepangkat, Prof. Wiranto Arismunandar, Prof. Lilik Hendradjaya, Dr. Kusmayanto Kadiman, Prof. Adang Surahman, Prof. Djoko Santoso, Prof. Akhmaloka, dan Prof. Kadarsah Suryadi. Saya percaya bahwa kepemimpinan ITB merupakan untaian mata rantai yang sinambung, progresif dan harmonis.


Yang saya hormati
Pimpinan dan Anggota Majelis Wali Amanat ITB,
Pimpinan dan Anggota Senat Akademik ITB,
serta Segenap Sivitas Akademik ITB,


Selaras dengan harapan masyarakat dan bangsa Indonesia serta seluruh sivitas akademika ITB, Senat Akademik ITB telah menyusun Rencana Induk Pengembangan ITB 2020 - 2025, yang memberikan Arah bagi pengembangan untuk mewujudkan “a Globally Respected and Locally Relevant”.


Hingga hari ini, sangat banyak capaian yang telah diraih dalam masa kepemimpinan terdahulu. Ke depan, perubahan-perubahan yang cepat dari lingkungan, baik nasional maupun global, harus terus menerus diantisipasi dan direspons secara kritis, kreatif, inovatif, berintegritas dan berkedaulatan. Sebagai organisasi, ITB harus senantiasa menjadi learning organization dan bersifat adaptif.
Setelah seratus tahun berkontribusi gemilang, kini saatnya ITB memulai kembali, membangun kekuatan untuk menjawab tantangan perubahan, menyusun strategi transformasi untuk seratus tahun yang akan datang.


Langkah-langkah transformasi yang akan ditempuh adalah untuk mewujudkan sosok ITB 2025 yaitu dengan ciri-ciri utama sebagai berikut :
1. Sistem Tridharma yang memfasilitasi seluruh komponen sivitas akademika untuk memberikan kinerja terbaiknya;
2. Institusi yang memiliki reputasi kebangsaan, memberikan solusi terhadap masalah bangsa, dan dapat senantiasa menjaga dan meningkatkan martabat bangsa;
3. Institusi dengan reputasi akademik yang terpandang dan setara dengan mitra-mitra internasional;
4. Lulusan ITB berkualitas internasional, berkarakter nasionalis dan cinta NKRI, berperan di berbagai tingkat pekerjaan, memiliki sikap inisiatif dan inovatif, kepeloporan, kolaboratif, dan berintegritas;
5. Keberlanjutan regenerasi kepemimpinan ITB yang senantiasa mampu bertransformasi.


Upaya menempuh transformasi institusional yang berhasil dan berkelanjutan akan menjumpai tantangan-tantangan yang harus diatasi. Kesamaan pemahaman akan visi, tujuan dan strategi transformasi pada seluruh elemen organisasi dan para pemangku kepentingan, merupakan faktor kunci bagi keberhasilan dan keberlanjutan tersebut.


Kemudian, sikap saling mendukung dan bersinergi untuk kepentingan bersama disertai dengan keyakinan (faith), optimisme, kesabaran dan daya tahan (endurance) yang tinggi, merupakan faktor yang memampukan (enabling) bagi realisasi transformasi tersebut.
Langkah-langkah transformasi perlu dimulai dari pondasi, dan secara bertahap bergerak ke bagian-bagian yang lainnya. Setiap insan ITB memiliki peranan yang berarti dalam transformasi tersebut.


Pada prinsipnya, strategi Pencapaian Wujud ITB 2025 tersebut meliputi lima langkah. Yang pertama adalah penataan struktur organisasi agar mampu bergerak dengan gesit (agile), adaptif dan efisien; pengelolaan segenap potensi insan sebagai human capital untuk mendorong diraihnya capaian-capaian terbaik; dan pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen mengikuti best practices untuk mendukung fungsi organisasi dan kinerja insani.


Yang ke dua adalah peningkatan pendapatan melalui cara-cara yang kreatif dan inovatif, dengan penekanan pada berbagai kegiatan yang relevan dengan implementasi transformasi.
Yang ke tiga adalah adopsi paradigma Pendidikan 4.0. Di sini esensinya adalah konektivitas dalam pembelajaran, perluasan pengalaman belajar sehingga lebih borderless, dengan disertai penguatan kemampuan mahasiswa dalam critical thinking, complexity/non-linear thinking, inter-disiplin thinking, independen learning, dan collective learning.


Kemudian yang ke empat adalah penguatan sistem, atau ekosistem inovasi ITB, dengan pondasi budaya ilmiah yang unggul. Berkaitan dengan hal ini, perumusan agenda riset unggulan perlu dipertajam dengan pendekatan lintas atau trans-disiplin, agar lebih mampu merespons kepentingan nasional dan dinamika ilmu pengetahuan global. Kata kuncinya di sini adalah perluasan academic freedom, demi mewujudkan added-values yang tinggi.


Yang ke lima, yang tidak kurang penting dari kesemua langkah lainnya, adalah manajemen perubahan. Partisipasi dari seluruh elemen ITB merupakan hal yang penting dalam transformasi ITB. Antusiasme dan komitmen bersama adalah hal yang utama. Visi, tujuan dan sasaran capaian transformasi perlu di-share kepada segenap dosen dan tenaga kependidikan. Untuk ini, komunikasi perlu terus-menerus dipelihara, dikembangkan dan diperluas.


Selanjutnya dibutuhkan sistem monitoring-evaluation untuk mengukur capaian-capain kemajuan, guna pembelajaran dan perbaikan tindakan-tindakan (learning & continous improvement).
Keseluruhan transformasi tidak akan berhasil secara berarti tanpa disertai dengan endurance dan kerjasama yang kuat dan efektif.
Hadirin yang saya muliakan,


Untuk mewujudkan kontribusi terbaiknya, ITB sangat membutuhkan jalinan kemitraan yang strategis dengan pemerintah pusat dan daerah, para pelaku industri dan dunia usaha, lembaga riset dan perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri, lembaga swadaya masyarakat, segenap alumni, dan elemen-elemen lain di masyarakat. ITB perlu memperkuat dan memperluas jalinan-jalinan kemitraan baik yang berlingkup nasional maupun global.


Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati saya memohon dukungan dari para pimpinan pemerintahan pusat, khususnya kementerian pendidikan dan kebudayaan, dan kementerian riset dan teknologi, serta pimpinan pemerintahan propinsi, kota dan kabupaten. Keberadaan ITB adalah untuk kemajuan bangsa dan negara. ITB siap bersinergi dan berkolaborasi untuk mensukseskan program-program pembangunan baik di tingkat pusat, maupun daerah, jalinan kemitraan di antara kita akan menjadi kekuatan yang penting bagi pembangunan dan kemajuan bangsa.


Saya juga memohon dukungan dari segenap pelaku industri dan dunia usaha, serta pelaku lembaga swadaya masyarakat, untuk secara bersama-sama memperkuat ekosistem inovasi nasional dan pemberdayaan berbagai elemen masyarakat, demi kemajuan dan daya saing bangsa.


Kepada para alumni, saya memohon dukungannya untuk secara bersama-sama meningkatkan kontribusi dari reputasi ITB bagi berbabai mitra baik di dalam maupun di luar negeri. Alumni adalah duta, Brand Ambassador, juga dari kontak intensif dengan alumni lah, ITB dapat memahami kebutuhan nyata di masyarakat dan kompleksitas permasalahannya sehingga ITB mampu berkarya efektif berkontribusi pada solusi bangsa.
Kepada seluruh kolega dosen, tenaga kependidikan, serta para mahasiswa, perkenankan saya mengajak untuk secara bersama-sama meningkatkan produktivitas dan kualitas karya-karya kita, demi penguatan kontribusi dan reputasi dari institusi yang kita banggakan dan cintai ini.


Segenap dosen ITB adalah ujung tombak dalam meraih capaian-capaian kegiatan tridharma perguruan tinggi. Para tenaga kependidikan merupakan elemen pendukung yang krusial bagi pencapaian-pencapaian tersebut. Sedangkan seluruh mahasiswa ITB adalah putra dan putri terbaik bangsa, yang melalui berbagai proses pembelajaran di kampus, kelak akan menjadi ujung tombak pembangunan bangsa dan negara.
Keseluruhan proses transformasi yang mencakup segenap tridharma perguruan tinggi hanya akan bermakna, apabila berdampak secara konkret pada perbaikan kualitas hidup (well-being) dari masyarakat dan bangsa. Ini adalah value proposition dari ITB akan menjadikan ITB kebanggaan bagi para alumni ITB dan masyarakat pada umumnya.


Peranan yang hakiki dari ITB, sebagai institusi pendidikan tinggi, adalah memandu perkembangan mahasiswa untuk meraih kemampuan yang dibutuhkan sebagai generasi muda yang unggul, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi terbaiknya bagi pembangunan dan kemajuan bangsa. “In Harmonia Progressio untuk Menggapai Martabat Bangsa dan Reputasi Dunia”
Hadirin yang saya muliakan,


Pada kesempatan ini, perkenankan saya menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada suami dan sahabat terbaik, Erza Rismantojo, serta kedua Cisitu Boys my pride and joy, Lukman, Satya, dan Voula; atas kasih sayang dan doa restu mereka.
Orang tua, Soemarni dan Almarhum Sadikin Wirhadikusumah, serta kakak dan adik-adik, Kakang, Nina, dan Ade. Juga dukungan dari Keluarga Rismantojo.


Merekalah support system saya dalam menjalankan pengabdian dan tugas-tugas di depan.
Kiranya hadiri sekalian berkenan mendoakan saya, agar saya dapat senantiasa menjaga nilai-nilai luhur ITB, menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya untuk bangsa dan negara.
Ijinkan saya menutup pidato ini dengan memanjatkan doa, “Ya Allah, ajarkanlah kami hal-hal yang bermanfaat, berilah manfaat kepada kami atas segala yang Engkau ajarkan, dan tambahkanlah ilmu kepada kami. Aamiin Ya Rabbal Alamin”


Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D