Saya percaya bahwa capaian akademik yang Saudara raih tersebut tentunya merupakan hasil dari jerih payah, ketekunan dan keuletan Saudara, serta dukungan moral dan doa dari keluarga dan kerabat. Atas keberhasilan dan capaian Saudara tersebut, mari kita sama-sama panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Hingga hari ini, pandemi Covid-19 masih berlangsung, meskipun secara umum langkah-langkah pembatasan sosial telah berhasil mengurangi tingkat penularan. Oleh karena ini, kita semua perlu tetap waspadaSaya percaya bahwa capaian akademik yang Saudara raih tersebut tentunya merupakan hasil dari jerih payah, ketekunan dan keuletan Saudara, serta dukungan moral dan doa dari keluarga dan kerabat. Atas keberhasilan dan capaian Saudara tersebut, mari kita sama-sama panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Hingga hari ini, pandemi Covid-19 masih berlangsung, meskipun secara umum langkah-langkah pembatasan sosial telah berhasil mengurangi tingkat penularan. Oleh karena ini, kita semua perlu tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan secara disiplin, demi menekan penyebaran Covid-19. Dan atas pertimbangan akan situasi terkini berkaitan dengan penyebaran Covid-19, pimpinan ITB mengambil keputusan untuk meniadakan penyelenggaraan Prosesi Wisuda Ketiga ITB Tahun Akademik 2020/2021.
ITB mengedepankan prinsip keselamatan dan perlindungan bagi segenap sivitas akademika dan tenaga kependidikan ITB, dan tentunya juga bagi seluruh wisudawan ITB. Oleh karena ini, pelaksanaan prosesi wisuda, dan berbagai acara penting lainnya, termasuk acara-acara yang mengandung nilai sejarah, kami laksanakan secara daring.
Sudah lebih dari satu tahun, berbagai kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di ITB dilaksanakan dengan mengedepankan cara-cara daring, dan memberi izin kegiatan luring secara selektif. Kebijakan ini ditempuh sebagai bentuk trade-off antara tingkat capaian kinerja dan tingkat keselamatan. Kami senantiasa berupaya agar trade-off tersebut berada pada tingkat yang optimal.
Para wisudawan yang saya banggakan,
Pada tanggal 22 s/d 24 Maret 2021, bertempat di Gedung Sarana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, melaksanakan Program Vaksinasi Kesatu kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan dan para purnabakti di lingkungan ITB. Program Vaksinasi Kedua direncanakan untuk dilaksanakan pada 19 s/d 21 April 2021. Sebelumnya, pada bulan Februari yang lalu, ITB telah memfasilitasi pelaksanaan Gebyar Vaksinasi dengan sasaran para Tenaga Kesehatan (nakes) dan petugas administrasi sektor kesehatan di wilayah Bandung, baik untuk vaksinasi dosis kesatu (3-4 Februari) maupun dosis kedua (17 - 18 Februari 2021), di Gedung Sabuga ITB.
Penyelenggaraan program vaksinasi di ITB ini merupakan bagian dari implementasi kebijakan Pemerintah Pusat, yaitu Kebijakan Percepatan Vaksinasi Nasional. Tujuan dari kebijakan nasional tersebut adalah untuk mewujudkan herd immunity, atau kekebalan kelompok, sehingga dapat menekan penyebar Covid-19 ke tingkat yang minimal. Dengan dimulainya program vaksinasi nasional di awal Januari 2021, diperkirakan herd immunity dapat terbentuk pada awal 2022. Semakin cepat herd immunity tersebut dicapai, semakin cepat pula kita dapat melakukan langkah-langkah pemulihan terhadap berbagai dampak pandemi Covid-19.
Partisipasi berbagai elemen masyarakat dan kita semua dalam mendukung kebijakan vaksinasi nasional tersebut adalah hal yang sangat penting. Dan partisipasi tersebut perlu dilakukan dengan cara berkoordinasi dan berko-operasi dengan segenap lembaga/aparatur pemerintah yang berwenang, yaitu pihak Kementerian/Dinas Kesehatan, pihak Rumah Sakit dan para Tenaga Kesehatan.
Para wisudawan yang saya banggakan,
Bapak/Ibu yang saya hormati,
Dengan mulai bergulirnya program vaksinasi nasional, tentunya kita semua berharap bahwa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini, akan berakhir. Dan secara berangsur-angsur kita semua dapat mulai melakukan pemulihan-pemulihan terhadap berbagai dampak dari pandemi tersebut, terutama pemulihan ekonomi. Langkah-langkah pemulihan ekonomi tentunya bukan hal yang tanpa tantangan.
Dalam kurang-lebih 100 tahun terakhir, dunia telah dilanda sejumlah pandemi seperti Flu Spanyol pada 1918, HIV/AIDS pada 1981, serta SARS pada 2003. Meskipun demikian, dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 diduga lebih luas dari pandemi-pandemi sebelumnya.
Dalam dokumen “Platform for Shaping the Future of the New Economy and Society” yang diterbitkan oleh World Economic Forum, menjelang pergantian tahun 2020/2021 tercatat bahwa kasus terkonfirmasi Covid-19 telah melampaui 77 juta, dengan lebih dari 1,67 kematian yang terkait dengan Covid-19. Angka-angka ini menggambarkan signifikansi dari krisis kesehatan dunia yang ditimbulkan oleh pandemi tersebut.
Langkah-langkah pembatasan sosial yang ditempuh oleh berbagai negara untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, telah menimbulkan kontraksi ekonomi di berbagai negara, akibat dari penurunan market demand. Banyak perusahaan baik yang berskala besar, menengah maupun kecil yang kemudian mengalami over-supply, dan berdampak pada kesulitan-kesulitan finansial. Sebagai konsekuensi yang lebih jauh, banyak tenaga kerja kehilangan pekerjaan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan pun meningkat.
Dokumen World Economic Forum tersebut menyampaikan beberapa catatan berkenaan dengan pemulihan ekonomi. Pertama, sebagai akibat dari kerusakan-kerusakan yang terjadi di masa pandemi, belum tentu seluruh sektor ekonomi akan dapat dipulihkan secara sepenuhnya, dan kembali seperti di masa pra-pandemi. Kedua, pengalaman kita menjalani pandemi telah menjadi sumber inspirasi baru, yang pada gilirannya akan menimbulkan demand akan barang/jasa yang baru. Ketiga, di masa pra-pandemi tidak semua kondisi ideal. Berbagai permasalahan ekonomi, sosial lingkungan yang ada di masa pra-pandemi, akan tetap menjadi permasalahan di masa pasca-pandemi.
Dengan perkataan lain, proses pemulihan ekonomi akan disertai dengan munculnya harapan-harapan akan kondisi yang baru, ataupun perbaikan-perbaikan atas kondisi di masa pra-pandemi.
Para wisudawan yang saya banggakan,
Di masa pemulihan ekonomi, ketika ekonomi global masih dilanda ketidakpastian, salah satu pilihan kita adalah mendorong ekonomi domestik dengan penguatan kemampuan dan peranan sektor UMKM. Pemerintah Indonesia saat ini telah menaruh perhatian pada penguatan sektor UMKM tersebut. Meski demikian, krisis ekonomi di masa pandemi ini telah menunjukkan bahwa sektor UMKM, khususnya usaha kecil dan mikro, tidak cukup mampu untuk menciptakan nilai tambah. Oleh karena ini, menurut hemat saya penguatan peranan sektor UMKM perlu disertai juga dengan penguatan kemampuan inovasi.
Saya memandang penting bahwa program penelitian dan pengabdian masyarakat ITB untuk tahun 2021, dan beberapa tahun ke depan, memberikan prioritas pada kegiatan-kegiatan yang mendukung program pemulihan ekonomi nasional. Kita tidak tahu persis, strategi pemulihan ekonomi seperti apa yang paling tepat. Kita perlu pendekatan learning by doing dan learning by experimentation.
Secara umum ada beberapa bidang yang dapat menjadi prioritas perhatian kita. Yang pertama adalah eksplorasi pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung pemulihan sektor UMKM dan sektor-sektor ekonomi lain yang terdampak. Yang kedua adalah bidang kesehatan, pangan dan energi baru/terbarukan. Yang ketiga adalah peningkatan kemampuan inovasi dan penciptaan nilai tambah sektor UMKM, untuk tujuan peningkatan produksi dalam negeri.
Selain ini semua, kita juga perlu untuk menjaga serta meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak secara lebih dekat dan kontinu, sehingga bisa memberikan respons secara lebih cepat dan tepat. Beberapa kata kunci di masa pemulihan ekonomi nasional adalah: inovasi, resiliensi, solidaritas, dan engagement.
Para wisudawan yang saya banggakan,
Sekali lagi saya ucapkan selamat atas selesainya studi Saudara di Institut Teknologi Bandung, almamater tercinta. Izinkan saya untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada para orang tua, yang telah memercayakan putra-putrinya kepada kami, dan menempuh pendidikan di ITB. Saya berharap Saudara dapat terus berkarya dan berpikiran maju, serta senantiasa memiliki semangat leadership, solidaritas, dan memberikan sumbangsih yang nyata bagi masyarakat.
Dalam keharmonian, kita bersama-sama menghadapi masa sulit.
Dalam keharmonian, kita maju bersama.
In harmonia progressio.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih melimpahkan Rahmat dan Karunia kepada kita dan seluruh bangsa Indonesia, sehingga kita dapat keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19, dan meraih kehidupan bersama yang lebih baik. Aamiin.
Wassalamualaikum w.w.
Bandung, 10 April 2021
Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.
Rektor Institut Teknologi Bandung