Aksantara ITB Raih Prestasi di KRTI 2024 dengan Drone Hybrid untuk Penanggulangan Bencana
Oleh Helga Evangelina - Mahasiswa Rekayasa Pertanian, 2021
Editor Anggun Nindita
Tim Aksantara ITB raih juara II di Divisi Technology Development pada Kontes Robot Terbang Indonesia 2024. (Dok. Aksantara)
BANDUNG, itb.ac.id — Tim Aksantara dari Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mengukir prestasi dengan meraih juara kedua di Divisi Technology Development (TD) pada Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Ristekdikti) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
KRTI 2024 diselenggarakan di Lapangan Udara Gading Wonosari, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai tuan rumah. Adapun kompetisi ini juga diikuti oleh berbagai universitas ternama, seperti UGM, UI, UNS, UNDIP, dan ITS.
Ketua TD Aksantara, Alfiedo Aryaputra Pongrante, mengatakan tahun ini Aksantara hadir dengan inovasi dalam bidang penanggulangan bencana. Aksantara memperkenalkan wahana hybrid yang menggabungkan fungsi UAV dan docking station dalam satu unit. Docking station ini menggunakan tenaga surya sebagai sumber daya, sehingga wahana ini bisa mengisi ulang daya secara otomatis tanpa perlu colokan eksternal. Solusi ini dirancang untuk kebutuhan disaster management, seperti pengiriman bantuan medis dan pemetaan wilayah yang terkena dampak bencana.
Proses persiapan tim Aksantara dimulai sejak Maret 2024. Menurut salah satu anggota tim TD Aksantara, Hafizhan Fakhrul Hidayatullah, proses penggabungan komponen menjadi tantangan tersendiri, tetapi kerja keras tim akhirnya terbayarkan.
“Di awal, inovasi kami dikembangkan secara terpisah, jadi masing-masing anggota tim fokus dulu di bagian yang sudah dikonsep dari awal. Saat seleksi wilayah, sebagian besar komponen sudah selesai dan kami sudah mulai menggabungkannya sambil diperlihatkan dan dipresentasikan kepada juri,” ujar Fakhrul.
Dia menambahkan bahwa inovasi docking station bertenaga surya ini sangat penting karena mampu mengurangi ketergantungan pada sumber daya listrik sehingga lebih praktis digunakan di daerah bencana.
Keberhasilan tim tidak lepas dari bimbingan dosen mereka, Dr. Yazdi Ibrahim Jenie, S.T., M.T. Menurut Fakhrul, Dr. Yazdi memberikan banyak masukan penting selama proses persiapan dan sangat antusias dengan proyek yang dikerjakan Aksantara. “Beliau selalu mengecek perkembangan proyek dan sangat perhatian pada progress serta kendala yang kami hadapi,” katanya.
Aksantara merasa bangga atas prestasi yang diraih dan menganggap konsep serta inovasi yang mereka hadirkan berhasil membawa dampak berbeda di antara para pesaing lainnya. “Kami senang karena konsep ini sangat berdampak dan beda dari tim lain. Dengan integrasi yang baik antar komponen, kami mampu menunjukkan solusi untuk disaster management,” lanjut Fakhrul.
Untuk kedepannya, tim Aksantara berharap dapat meningkatkan koordinasi antar tim dan memperhatikan detail kecil dalam setiap proses pengembangan teknologi. Keikutsertaan Aksantara di KRTI 2024 bukan hanya menunjukkan keunggulan inovasi teknologi mereka, tetapi juga komitmen mereka dalam menyediakan solusi UAV yang relevan bagi Indonesia, khususnya dalam penanganan bencana.
Reporter: Helga Evangelina (Rekayasa Pertanian, 2021)