SBM ITB Gelar Avirama Talks, Inspirasi Pelaku Usaha Sosial untuk Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Chysara Rabani - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2022

Editor M. Naufal Hafizh


BANDUNG, itb.ac.id - Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) menggelar Avirama Talks bertajuk “Social Entrepreneurship for Sustainable Development” secara daring, Jumat (4/10/2024). Acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Anugerah Avirama Nawasena 2024 yang menghadirkan tiga narasumber untuk membahas topik tersebut.

Senior Advisor Social Investment Indonesia, Sonny S. Sukada membahas kontribusi perusahaan sosial dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini sekaligus melindungi sistem penyangga kehidupan bumi yang menjadi tumpuan kesejahteraan generasi sekarang dan yang akan datang.

Kontribusi perusahaan sosial terhadap pembangunan berkelanjutan dapat diberikan melalui pemihakan pada pekerja, pemilihan produk dan jasa yang berkelanjutan, keuntungan dan surplus yang dibagi, serta program dan intervensi sosial. Perusahaan sosial memiliki peran yang lebih beragam dalam kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan jika dibandingkan dengan perusahaan tradisional maupun komersial.

Beliau menyoroti berbagai kebijakan serta tren yang mendukung pembangunan berkelanjutan, sayangnya laju perkembangan SDGs di Indonesia terbilang cukup lambat. “Tak ada pilihan lain, SDGs harus tetap dilanjutkan. Namun, diiringi dengan modifikasi agar tetap diupayakan dapat tercapai di tahun 2050. Perusahaan sosial perlu menguatkan peranannya dalam mencapai hal tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Senior Project Associate PLUS (Platform Usaha Sosial), Henny Rahmawati Putri membagikan pengalamannya dalam menjembatani kesempatan perusahaan sosial pada tahap awal. PLUS bertujuan memastikan keberlanjutan kolaborasi antara perusahaan sosial dan pelaku perubahan dalam rangka mempercepat pertumbuhan usaha sosial di Indonesia.

Menurutnya, usaha sosial adalah sebuah gerakan untuk membuat perubahan sosial, lingkungan, dan budaya yang positif melalui praktik bisnis yang bertanggung jawab agar dampak yang diciptakan lebih berkelanjutan. Dengan kata lain, usaha sosial berupaya untuk mencapai dampak sosial terukur yang diiringi dengan keuntungan secara finansial.

“Dalam membangun usaha sosial, tantangan terbesar yang dihadapi adalah saat memulai. Usaha rintisan cenderung sulit mencari dukungan dan mendapatkan kemitraan yang tepat. Maka diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran serta mengubah pola pikir dengan memulai membangun pola pikir dari dalam diri,” ujarnya.


Di sisi lain, Director of Advisory ANGIN (Angel Investment Network Indonesia), Saskia P. Tjokro membawakan topik mengenai pendanaan usaha sosial. Investor dan pengusaha menghadapi tantangan dalam berinteraksi satu sama lain. Investor memiliki kekhawatiran salah memilih start up untuk menanamkan modalnya, sedangkan pengusaha mengalami kesulitan dalam mendapatkan pendanaan. ANGIN hadir untuk mengatasi masalah tersebut.

Beliau mendefinisikan bahwa perusahaan sosial merupakan bisnis berkelanjutan secara finansial yang dengan sadar memiliki misi untuk memecahkan masalah sosial maupun lingkungan, menghasilkan profit berbasis pasar untuk mempertahankan bisnisnya, serta mengembangkan bisnis dan jangkauan dampaknya. Sementara itu, keuangan sosial adalah suatu tindakan pembiayaan perusahaan ataupun inisiatif sosial yang memberikan manfaat bagi sosial dan lingkungan.

“Berbagai keterbatasan yang ada menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha sosial. Hal yang harus dilakukan adalah mencoba menjangkau dan berbicara dengan investor yang bersedia. Di sisi lain, investor juga harus berhati-hati dalam memutuskan pendanaan. Berbagai uji dapat dilakukan untuk memastikan langkah yang diambil sudah tepat,” ujarnya.

Dengan adanya talkshow ini, pelaku usaha sosial yang sedang berproses dalam mengembangkan bisnisnya dapat terinspirasi untuk mengambil tindakan yang berdampak pada keberlanjutan serta menciptakan perubahan positif yang konsisten.

Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)

#sbm itb #avirama talks #usaha sosial #pembangunan berkelanjutan