Bantu Petani Melalui Aplikasi Berbasis AI, Tim ITB Menangkan Best Social Impact NASA International SpaceApps Challenge 2024
Oleh Raja Parmonang Manurung - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Tim TaniMakmur88, yang terdiri atas mahasiswa jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih best social impact dalam kompetisi "Best Social Impact NASA International SpaceApps Challenge 2024". Kompetisi tersebut adalah salah satu hackathon tahunan terbesar di dunia yang diadakan oleh NASA. Setiap tahunnya, ribuan tim dari seluruh dunia berpartisipasi dengan mengembangkan proyek-proyek inovatif yang bertujuan memecahkan berbagai tantangan di Bumi dan luar angkasa. Tahun ini, SpaceApps Challenge dilaksanakan secara bauran pada 5-6 Oktober 2024 secara serentak dengan sejumlah lebih dari 400 acara lokal di lebih dari 160 negara di seluruh dunia. Pada tahun ini, terdapat lebih dari 93.000 tim yang berpartisipasi secara global.
Dalam kompetisi ini, peserta diminta menciptakan solusi dari salah satu 20 track yang disediakan, mulai dari ilmu bumi hingga eksplorasi luar angkasa dengan memanfaatkan berbagai resource dan open data dari NASA.
Hackathon dimulai pada Sabtu, 5 Oktober 2024 pukul 09.00 dan berakhir pada Minggu, 6 Oktober 2024 pukul 12.00 WIB. Tema SpaceApps Challenge tahun ini adalah "The Sun Touches Everything", yang mengajak peserta mengeksplorasi dampak matahari pada berbagai aspek kehidupan dan alam semesta.
Tim TaniMakmur88 beranggotakan Michael Leon Putra Widhi, Austin Gabriel Pardosi, Arleen Chrysantha Gunardi, Muhammad Fadhil Amri, Manuella Ivana Uli Sianipar, Nathan Tenka mengusulkan aplikasi bernama TerraFarm. TerraFarm adalah personalized agro-assistant yang dirancang untuk membantu petani menghadapi tantangan seperti cuaca yang tidak terduga dan data iklim yang kompleks. TerraFarm juga menawarkan berbagai fitur menarik, seperti real-time insights untuk prediksi hasil panen, prakiraan cuaca lokal, dan manajemen sumber daya.
Selain itu, terdapat fitur AI voice-asisstant untuk jawaban cepat, dashboard untuk memantau data penting, dan personalized recommendation sesuai dengan kondisi setiap lahan pertanian. Dengan demikian, TerraFarm membantu petani membuat keputusan yang tepat dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
Saat perjalanannya, Tim TaniMakmur88 dihadapkan dengan banyak tantangan. Mereka melakukan brainstorming selama tiga jam sebelum perlombaan. Tim pun mendapatkan tema yang akan dipecahkan, yakni "Leveraging Earth Observation Data for Informed Agricultural Decision-Making”. Setelah itu, mereka membagi tugas kepada masing-masing anggota tim.
Perlombaan hackathon yang hanya 27 jam ini sangat menguras tenaga dan waktu. “Masalahnya adalah lebih ke manajemen waktu. Kami harus melakukan brainstorming detail, coding, hingga diskusi,” ujar Arleen. Mereka mengaku hampir tidak beristirahat dalam pengerjaannya.
Di tengah persiapan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Tugas Akhir (TA), tim ini cukup menikmati prosesnya. Mereka cukup bangga atas pekerjaannya. “Kita bisa menyelesaikan lebih dari 17 techstacks hanya dalam 27 jam adalah suatu hal yang sangat luar biasa,” kata Nathan.
Banyak pengalaman yang dituai dari perlombaan ini. Tim TaniMakmur88 merasa sangat bersyukur. “Setiap momen, mulai dari diskusi hingga mengerjakan fitur-fitur yang canggih, membawa rasa kebersamaan yang kuat. Walaupun lelah dan kurang tidur, the thrill of building something meaningful bareng teman-teman satu tim benar-benar worth it,” ujar Leon.
Reporter: Raja Parmonang Manurung (Teknik Pertambangan, 2021)
Dokumentasi: TaniMakmur88