Dari Data untuk Kebijakan: Kuliah Tamu PWK ITB Bahas Analisis Perkotaan Berbasis Open Data
Oleh Stefany Septiawati Nababan - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
Kuliah tamu Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITB dengan narasumber Rizqi Ramadhan, S.T., M.T., Senior Data Analyst dari Jabar Digital Service, Selasa (1/10/2024). (Stefany Septiawati Nababan)
BANDUNG, itb.ac.id - Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung (PWK ITB) menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk "Elevate Your Urban Analysis with Open Data: Case Study of Portal Data Jabar", Selasa (1/10/2024). Kegiatan ini menghadirkan Rizqi Ramadhan, S.T., M.T., Senior Data Analyst dari Jabar Digital Service, yang berbagi pengalaman pemanfaatan open data untuk analisis perkotaan. Kuliah tamu ini diselenggarakan di Ruang Seminar Labtek IX-A SAPPK dan merupakan bagian dari mata kuliah PL4016 Analitika dan Informatika Perkotaan.
Kuliah tamu ini diadakan untuk memperkenalkan mahasiswa PWK ITB pada teknik pengumpulan, analisis, pemodelan, dan interpretasi data yang relevan dalam perencanaan kota.
Rizqi Ramadhan menjelaskan pendekatan sistematis terhadap open data dapat menghasilkan wawasan berharga untuk pengambilan keputusan, terutama dalam konteks kebijakan perkotaan yang lebih responsif dan inklusif.
Beliau juga memaparkan pentingnya tahap-tahap pengelolaan data, mulai dari pengumpulan hingga visualisasi, guna memastikan kualitas dan relevansi data. Dia menyoroti beberapa teknik analisis, seperti Descriptive dan Predictive Analytics, yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi, termasuk saat penanganan pandemi Covid-19 dan sistem pendaftaran sekolah (PPDB) di Jawa Barat. Dengan begitu, penggunaan open data yang terintegrasi memungkinkan pemerintah daerah merespons tantangan perkotaan secara efisien.
Kuliah ini juga menampilkan Portal Data Jawa Barat sebagai contoh konkret dari open data untuk menjawab kebutuhan informasi publik warga Jawa Barat. Portal data ini menyediakan akses mudah ke data spasial yang mendukung pengambilan keputusan yang lebih informatif. Dengan adanya platform ini, pemerintah daerah dan masyarakat memiliki akses transparan terhadap data yang dibutuhkan.
Namun, beliau juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam implementasi open data, seperti variasi kualitas data antar-perangkat daerah dan kurangnya standar yang seragam. Meski begitu, manfaatnya tetap signifikan, termasuk peningkatan transparansi pemerintah dan partisipasi publik. Oleh karena itu, penggunaan open data secara optimal dapat mendukung terciptanya kota yang lebih cerdas, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Reporter: Stefany Septiawati Nababan (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)