Prestasi Mahasiswa STI ITB, Juara 1 di INKOMPASS Innovation Challenge 2024
Oleh Satria Octavianus Nababan - Mahasiswa Teknik Informatika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Prestasi membanggakan ditorehkan tim Business Planning Analysts (BPA) yang terdiri atas Anthony Bryant Gouw, mahasiswa Sistem dan Teknologi Informasi (STI) ITB, Danish mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Adzan mahasiwa dari Ming Chi University of Technology, Taiwan. Mereka berhasil menjadi juara 1 dalam ajang INKOMPASS Innovation Challenge 2024 yang diselenggarakan oleh PT HM Sampoerna Tbk.
INKOMPASS Innovation Challenge merupakan kompetisi inovasi bagi mahasiswa yang menantang para peserta menciptakan ide bisnis disruptif yang dapat memberdayakan masyarakat melalui Sampoerna Retail Community (SRC). Dengan tema besar pemberdayaan manusia dan penciptaan nilai ekonomi, lomba ini mendorong peserta untuk menjadi agen perubahan yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Anthony Bryant Gouw, yang akrab disapa Bryant, mengungkapkan bahwa perjalanan menuju kemenangan tidaklah mudah.
“Tantangan terbesar adalah bagaimana menemukan dan menganalisis inti dari permasalahan yang dihadapi oleh SRC, lalu memetakannya ke solusi berbasis teknologi informasi (IT). Selain itu, kami juga harus mampu mengelola waktu dengan baik antara perkuliahan dan pengerjaan lomba,” ujarnya.
Tahapan kompetisi dimulai dengan seleksi proposal dan video berdurasi satu menit. Hanya 50 peserta terbaik dari seluruh Indonesia yang berhasil lolos. Selanjutnya, mereka mengikuti Innovation Bootcamp selama tiga hari di Jakarta, pada 19-21 November 2024. Di sana, peserta dibagi secara acak menjadi kelompok kecil untuk merancang solusi inovatif yang dipresentasikan di hadapan panel juri senior PT HM Sampoerna Tbk.
Tim ini membawa ide untuk membuat sebuah sistem yang mampu membantu dan melakukan automasi terhadap aktivitas atau kegiatan operasional yang dilakukan oleh para pemilik toko SRC (Sampoerna Retail Company). Dalam waktu yang terbatas, tim berhasil menyempurnakan solusi dengan pendekatan inovatif berbasis teknologi. Keberhasilan mereka tidak hanya berkat ide yang kuat, tetapi juga karena kemampuan presentasi dalam bahasa Inggris yang meyakinkan. “Presentasi di hadapan para juri senior adalah tantangan besar, tetapi kami percaya pada solusi yang kami tawarkan,” kata Bryant.
Tim ini menjadi yang terbaik mengungguli tim-tim lain dari berbagai perguruan tinggi. Bryant juga menerima penghargaan tambahan sebagai Best Individual, sebuah pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa selama kompetisi.
“Kemenangan ini adalah hasil kerja keras kami selama bootcamp. Selain kemenangan, saya mendapatkan banyak wawasan baru, pengalaman tak terlupakan, dan jaringan pertemanan dari berbagai latar belakang,” katanya.
Reporter: Satria Octavianus Nababan (Teknik Informatika, 2021)