ITB Hadirkan Teknologi Ultrafiltrasi Terintegrasi sebagai Solusi Air Minum Berkualitas di Desa Sarongan, Banyuwangi

Oleh Andrew Benaldo Adikara - Mahasiswa Teknik Pangan. 2020

Editor M. Naufal Hafizh

BANYUWANGI, itb.ac.id — Tim Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi Bandung (DRPM ITB) bersama PT LAPI ITB melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan memperkenalkan Teknologi Ultrafiltrasi Terintegrasi di Desa Sarongan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada 29 November 2024. Program ini bertujuan menyediakan akses air minum berkualitas bagi masyarakat di daerah terpencil sekaligus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Teknologi ini memanfaatkan membran ultrafiltrasi (UF), karbon aktif, dan biokeramik dalam proses filtrasi tiga tahap: pemisahan kontaminan melalui membran UF, penghilangan senyawa organik oleh karbon aktif, dan penambahan rasa serta mineral esensial melalui biokeramik. Dengan menggunakan desain yang hemat energi dan ramah lingkungan, teknologi ini mampu menghasilkan air bersih dari sumber mata air yang sebelumnya keruh dan tidak layak konsumsi.

Ketua RW Desa Sarongan menyampaikan terima kasih atas program ini, yang sangat membantu memenuhi kebutuhan air bersih siap minum. Teknologi ini, yang tidak memerlukan sumur maupun pompa air, telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Beliau berharap teknologi ini dapat menjangkau seluruh warga yang masih kekurangan air bersih dan memohon dukungan untuk mewujudkannya. Ke depannya, diharapkan hadirnya teknologi yang lebih canggih untuk memperluas jangkauan manfaat, terutama bagi warga Desa Sarongan.

Menurut Kepala Desa, bantuan berupa penyaring air ini telah memberikan dampak positif dengan mengubah air yang kurang bersih menjadi layak konsumsi, sehingga membantu menjaga kesehatan masyarakat. Diharapkan program ini dapat diperluas dengan menyediakan alat penyaring air berkapasitas lebih besar agar lebih banyak warga yang terjangkau, mengingat pentingnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, bantuan ini diharapkan juga mampu menghasilkan air yang langsung dapat diminum sehingga mempermudah akses masyarakat terhadap air berkualitas.

Kegiatan pengabdian ini meliputi berbagai tahapan, mulai dari survei lokasi, desain dan fabrikasi unit teknologi, hingga instalasi dan pelatihan penggunaan alat oleh masyarakat setempat.

Tim Pengbadian Masyarakat ITB yang beranggotakan Dr. Khoiruddin, Dr. Graecia Lugito dari KK Intensifikasi Proses Teknik Kimia ITB, serta mahasiswa S1 Teknik Kimia, yaitu Andrew Nathanael Mulyana dan Ahmad Affandi Ridwan, berharap teknologi ini menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa. Keberhasilan program ini diharapkan menjadi langkah awal menuju solusi berkelanjutan bagi permasalahan air bersih di daerah terpencil lainnya.

Teknologi Ultrafiltrasi Terintegrasi tidak hanya menjadi jawaban atas kebutuhan teknis, tetapi juga wujud nyata komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan akses air minum berkualitas. Melalui kerja sama yang baik antara tim pelaksana dan masyarakat, diharapkan teknologi ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan lebih luas, sehingga manfaatnya dappat dirasakan oleh lebih banyak orang di masa mendatang.

Reporter: Andrew Benaldo Adikara (Teknik Pangan. 2020)

#ultrafiltrasi terintegrasi #air bersih #drpm itb