SRE CHARGED: Inovasi dan Peran Pemuda Dalam Revolusi Motor Listrik di Indonesia
Oleh Qonita Aulia Rahmatullah - Mahasiswa Teknik Pangan, 2022
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Society of Renewable Energy (SRE) Institut Teknologi Bandung (ITB) sukses mengadakan SRE Charged Roadshow edisi Bandung, pada Senin (14/10/2024) di Auditorium Campus CC Timur dan Lapangan Cinta, ITB Kampus Ganesha.
Agenda ini mengusung tema “Inovasi dan Peran Pemuda dalam Revolusi Motor Listrik di Indonesia” yang dihadiri oleh 120 peserta dari berbagai kalangan mulai dari siswa SMP/SMA, mahasiswa, hingga praktisi pemerintahan.
Kegiatan ini menjadi ajang bagi SRE untuk turut berkontribusi dalam mempercepat peralihan penggunaan energi di Indonesia ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Terutama dengan mendorong penggunaan motor listrik dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya transisi energi bersih.
SRE Charged Roadshow Bandung merupakan penutup dari rangkaian roadshow yang sebelumnya telah dilaksanakan di berbagai kota mulai dari Bali (Universitas Udayana), Jakarta (Universitas Pertamina), hingga Depok (Universitas Indonesia).
Keunggulan utama acara ini adalah adanya sesi uji coba motor listrik secara langsung, yang memungkinkan peserta untuk merasakan pengalaman berkendara dengan kendaraan listrik. Selain itu, sesi forum discussion group (FGD) juga diadakan untuk memberikan ruang bagi peserta menyampaikan gagasan dan harapan mereka terkait pengembangan energi terbarukan di Indonesia, serta langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan ke depannya.
Talkshow SRE Charged di Auditorium Gedung CC Timur ITB. (Dok. Panitia SRE)
Dalam sesi talkshow, SRE berhasil mengundang para pemateri yang datang dari berbagai bidang keilmuan. Pemateri pertama adalah Project Manager Entrev, Duwi Pratiwi. Pada sesi ini, beliau membahas mengenai peran program pemerintah seperti Entrev dalam mendukung transisi energi berkelanjutan di sektor kendaraan listrik, potensi kolaborasi UNDP, beserta tantangan yang dihadapinya.
Pemateri selanjutnya adalah Ketua Alva Riders Community Bandung, Muhammad Herland Sugiantoro. Dalam kesempatan ini, beliau membahas mengenai peran komunitas dalam mempromosikan adopsi motor listrik di kalangan generasi muda serta dampak nyata yang telah dicapai.
Pemateri terakhir adalah perwakilan dari SRE Woman, Widiartyasari Prihatdini. Pada sesinya beliau membahas mengenai kontribusi perempuan dalam memimpin gerakan transisi energi hijau beserta tantangan yang akan dihadapi dan upaya membangun komunitas inklusif dalam mendukung transisi energi.
Moderator sesi talkshow, Theresia Sinaga, menyoroti materi yang membahas mengenai bagaimana perempuan memimpin gerakan transisi hijau di Indonesia dengan beralih ke motor listrik sebagai materi paling menarik.
Lebih lanjut, Theresia menyimpulkan bahwa pemerintah, komunitas perempuan, hingga komunitas motor dapat menjadi pemimpin dalam gerakan transisi hijau. Terbukti bahwa seluruh kalangan dapat menyesuaikan diri dengan transisi energi. Namun, dibutuhkan sosialisasi lebih agar tidak hanya sebagian, tetapi seluruh kalangan dapat turut berkontribusi dalam melakukan transisi energi.
Kemudian acara berlanjut dengan adanya sesi Leaderless Group Discussion. Sesi ini mengajak seluruh peserta yang terdiri dari mahasiswa dan anak sekolah se-kota Bandung untuk berdiskusi lebih dalam mengenai topik terkait. Antusiasme peserta terlihat dengan aktifnya berdiskusi dan saling berbagi wawasan guna memperluas pengetahuan.
Sesi Leaderless Group Discussion. (Dok. Panitia)
Wakil Presiden SRE ITB, Hanif Yusran Makarim, berharap peserta dapat menjadi lebih terdorong untuk terlibat langsung sebagai pelaku percepatan transisi energi bersih di Indonesia. Terlepas dari segi apapun, baik dari motor listrik maupun pengolahan berbasis biomassa dan sumber daya lainnya.
“Kami bersyukur rangkaian besar dari acara ini sudah mencapai titik akhir dengan lancar. Meski dalam perjalanannya, banyak permintaan dadakan dari berbagai pihak, baik dari pusat maupun dari narasumber, saya rasa kami dapat eksekusi acara dengan baik dan senang bisa ambil bagian dari percepatan transisi energi bersih di Indonesia," ujar Hanif.
Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan roadshow ini, diharapkan gerakan transisi energi hijau dapat terus menginspirasi pemuda di berbagai daerah untuk menjadi motor penggerak transisi energi berkelanjutan. Tidak hanya menjadi pengguna, generasi muda juga diharapkan berperan sebagai inovator dan agen perubahan di sektor energi baru terbarukan.
Reporter: Qonita Aulia Rahmatullah (Teknik Pangan, 2022)