Kolaborasi HMM ITB dan HMF ‘Ars Praeparandi’ ITB: Tingkatkan Produktivitas Pertanian dan Kesehatan Masyarakat
Oleh Artanti Mirta Kusuma - Mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
Kegiatan Pengabdian Masyarakat Kolaborasi HMM ITB dan HMF ‘Ars Praeparandi’ ITB di Desa Wanasari.
BANDUNG, itb.ac.id - Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) ITB berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF ‘Ars Praeparandi’) ITB melakukan pengabdian masyarakat di Dusun Awisewu, Desa Wanasari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur Selatan pada 28-29 September 2024. Kegiatan ini terdiri atas dua bagian, pembuatan alat thresher padi dan peningkatan kesehatan masyarakat.
HMM ITB lebih berfokus pada peningkatan efisiensi sektor pertanian di desa dengan melakukan workshop mengenai alat perontok padi yang dapat membantu petani dalam melakukan panen. Workshop berisi sosialisasi dan pelatihan pembuatan serta praktik penggunaan mesin perontok padi. Keunggulan dari mesin perontok padi yang dibuat yaitu bentuknya yang mudah diangkut dari tempat satu ke tempat lain karena telah dimodifikasi. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di desa tersebut.
“Semoga warga menggunakan alat ini dengan sebaik-baiknya. Selain itu, dengan adanya program ini kami berharap warga dapat membuat secara mandiri alat perontok padi agar bisa digunakan di segala daerah di Desa Wanasari,” kata Taufa Indrawan dari HMM ITB.
Kegiatan Edukasi Kesehatan dan Sosialisasi Budidaya Daun Kelor oleh Kolaborasi HMM ITB dan HMF ‘Ars Praeparandi’ ITB di Desa Wanasari.
Sementara itu, HMF ‘Ars Praeparandi’ ITB berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat dengan melakukan kegiatan edukasi kesehatan terkait perbedaan obat kimia dan obat tradisional, serta jenis obat-obatan yang sering dibeli di warung dan aturan pakai sesuai prosedurnya. Selain itu, dilakukan pula kegiatan sosialisasi budidaya daun kelor dan demonstrasi pembuatan jus daun kelor sebagai pemanfaatan tanaman sekitar untuk pengobatan tradisional.
Selain itu, dilakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan untuk masyarakat desa yang terdiri atas cek berat badan, tinggi badan, tensi darah, dan gula darah. Setelah dilakukan pengecekan kesehatan, masyarakat desa dapat melakukan konseling terkait hasil pemeriksaan kesehatan yang sudah didapatkan. Kemudian masyarakat desa diberikan edukasi terkait pola hidup yang baik dan penjelasan umum terkait penyakit hiper/hipotensi, penyakit jantung, dan diabetes.
Reporter: Artanti Mirta Kusuma (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)